PEREKONOMIAN
INDONESIA
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kelas 1EB20
1.
Aprilia
Rahayu (21212016)
2.
Puspita
Ratna Dewi (25212742)
3.
Regita
Shandra Nirwana (26212088)
4.
Sherli
Diah Ayu Lana (26212979)
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
TUGAS 1
1. Sebutkan apa yang dimaksud dengan
Sistem Prekonomian
Sistem
perekonomian adalah
sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang
dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya
adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh
memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor
tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia
berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem
ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan
alokasi. Sebuah perekonomian terencana
(planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur
faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic),
pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa
melalui penawaran dan permintaan.
2. Bagaimana perkembangan sistem
perekonomian indonesia :
Subsistem, itulah sistem
perekonomian yang terjadi pada awa peradaban manusia. Dengan karakteristik
perekonomian subsistem, orang melakukan kegiatan ekonomi dalam hal ini
produksi, hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompoknya saja. Denga
kata lain pada saat itu orang belum berfikir untuk melakukan kegiatan ekonomi
untuk pihak lain, apalagi demi keuntungan. Kalaupun orang tersebut harus
berhubungan dengan orang lain untuk mendapatkan barang lain, sifatnya adalah
barter, untuk kepentingan masing – masing pihak.
Dengan semakin berkembangnya jumlah
manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakan perunya sistem perekonomian
yang lebih teratur dan terencana. Sistem barter tidak lagi dapat dipertahankan,
mengingat hambatan – hambatan yang dihadapi, seperti :
·
Sulitnya
mempertemukan dua atau lebiih pihak yang memiliki keinginan yang sama
·
Sulitnya
menentukan nilai komoditi yang akan dipertukarkan
·
Sulitnya
melakukan pembayaran yang tertunda
·
Sulitnya
melakukan transaksi dengan jumlah besar
Dengan hambatan – hambatan yang
terjadi tersebut, mulai para cendekiawan memikirkan sistem perekonomian
lain yang lebih bermanfaat dan dapat digunakan oleh manusia. Hasil –hasil
pemikiran para ahli itu adalah :
v Sistem perekonomian pasar (liberalis/kapitalis)
Sistem
ekonomi liberal kapitalis adalah sitem ekonomi yang aset-aset produktif dan
faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu/swasta.
Sementara tujuan utama kegiatan produksi adalah menjual untuk memperoleh laba.
Sistem perekonomian/tata ekonomi liberal kapitalis merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.
Dalam perekonomian liberal kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar- besarnya dan bebas melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas.
1. Ciri-ciri.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal kapitalis antara lain :
a. Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
b. Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
c. Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
d. Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
e. Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
f. Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonom.
g. Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.
2. Keuntungan dan Kelemahan.
Sistem ekonomi liberal kapitalis selain memilki keuntungan juga mempunyai kelemahan, antara lain :
a. Keuntungan :
1) Menumbuhkan inisiatif dan kerasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah dari pemerintah.
2) Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3) Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
4) Mengahsilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.
5) Efisiensi dan efektifitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
b. Kelemahan :
1) Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat.
2) Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
3) Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
4) Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
5) Pemerataan pendapatan sulit dilakukan, karena persaingan bebas tersebut.
Sistem perekonomian/tata ekonomi liberal kapitalis merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.
Dalam perekonomian liberal kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar- besarnya dan bebas melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas.
1. Ciri-ciri.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal kapitalis antara lain :
a. Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
b. Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
c. Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
d. Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
e. Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
f. Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonom.
g. Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.
2. Keuntungan dan Kelemahan.
Sistem ekonomi liberal kapitalis selain memilki keuntungan juga mempunyai kelemahan, antara lain :
a. Keuntungan :
1) Menumbuhkan inisiatif dan kerasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah dari pemerintah.
2) Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3) Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
4) Mengahsilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.
5) Efisiensi dan efektifitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
b. Kelemahan :
1) Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat.
2) Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
3) Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
4) Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
5) Pemerataan pendapatan sulit dilakukan, karena persaingan bebas tersebut.
v sistem perekonomian perencanaan (etatisme/sosialis)
Sistem
perekonomian etatisme/sosialis merupakan perekonomian yang menghendaki
kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan ekonomi. Untuk
mewujudkan kemakmuran yang merata, pemerintah harus ikut campur dalam perekonomian.
Dasar yang digunakan dalam sistem ekonomi etatisme/sosialis adalah ajaran Karl Max, dimana ia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ekonomi etatisme/sosialis sudah tidak ada lagi. Uni Soviet (sekarang Rusia) beserta negara-negara pengikutnya telah gagal dalam menjalankan prinsip sosialisme sebagai cara hidupnya baik secara ekonomi, moral, maupun sosial dan politik. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya kemampuan pemerintah pusat untuk menangani seluruh masalah yang muncul, baik di tingkat pusat maupun ditingkat daerah. Selain itu, pada kenyataannya telah terjadi banyak penyelewengan yang dilakukan oleh pemerintah.
Secara umum karakteristik dari sistem ekonomi sosialis terencana adalah :
a. Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
b. Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.
c. Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
d. Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
e. Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara
Dasar yang digunakan dalam sistem ekonomi etatisme/sosialis adalah ajaran Karl Max, dimana ia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ekonomi etatisme/sosialis sudah tidak ada lagi. Uni Soviet (sekarang Rusia) beserta negara-negara pengikutnya telah gagal dalam menjalankan prinsip sosialisme sebagai cara hidupnya baik secara ekonomi, moral, maupun sosial dan politik. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya kemampuan pemerintah pusat untuk menangani seluruh masalah yang muncul, baik di tingkat pusat maupun ditingkat daerah. Selain itu, pada kenyataannya telah terjadi banyak penyelewengan yang dilakukan oleh pemerintah.
Secara umum karakteristik dari sistem ekonomi sosialis terencana adalah :
a. Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
b. Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.
c. Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
d. Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
e. Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara
v Sistem Ekonomi Campuran
Sistem perekonomian campuran
merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan system sosialis. Sistem
perekonomian campuran memadukan kebaikan antara sistem ekonomi kapitalis dan
sistem perekonomian sosialis diantaranya menyarankan perlunya campur tangan
pemerintah secara aktif pada pihak swasta dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Sistem ekonomi campuran memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1.Kegiatan ekonomi dilakukan oleh
pemerintah dan oleh swasta
2.Transaksi ekonomi dilakukan di
pasar dan ada campuran tangan pemerintah
3.Adanya persaingan serta masih ada
control dari pemerintah
Sistem ekonomi campuran juga
memiliki kelebihan dan kekurangan.
Keuntungannya adalah masyarakat
dapat bebas berusaha dan kepentingan umum lebih diutamakan dibandingkan dengan
kepentingan pribadi.Sedangkan kekurangannya adalah beban pemerintah lebih berat
dibandingkan beban swasta , serta swasta menjadi kurang memaksimalkan
keuntungannya.
Dalam sistem ini berusaha
memadukan dua sistem yang bertolak belakang secara ekstrim di atas, dimana dalam
menentukan suatu dasar sistem perekonomian suatu negara, berusaha membandingkan
dan mengambil kebaikan-kebaikan dari kedua sistem tersebut. Dalam hal ini
dibedakan dari suatu proses mana yang akan dikuasai oleh negara dan oleh swasta
dalam rangka mencapai suatu kemakmuran masyarakat atau sering disebut dengan
ekonomi kolektif atau ekonomi pasaran sosial.
Dalam sistem ini pula,
kekuasaan pemerintahan negara dan kebebasan individu atau masyarakat
berdampingan dalam kadar yang berbeda-beda sesuau dengan falsafah atau dasar
sistem sosial masyarakat. Ada campuran yang lebih mendekati kapitalis karena
kadar kebebasan relatif lebih besar. Ada pula campuran yang lebih mendekati
sosialis karena kadar dan peranan pemerintah yang relatif besar dalam proses
ekonomi.
Tapi dalam bentuk berbagai
campuran, ini bersumber dari ekonomi bangsa, termasuk alat produksi dimiliki
oleh individu atau kelompok swasta disamping sumber-sumber tertentu yantg
dikuasai oleh pemerintah pusat. Untuk itu dalam sistem ekonomi campuran paling
tidak ada dua sektor, yaitu sektor negara (sektor pemerintah dan sektor publik)
dan sektor swasta.
Sistem campuran melahirkan
ekonomi pasaran sosial, yang memungkinkan terjadi persaingan dipasaran bebas,
tapi bukan persaingan mati-matian, sedang campur tangan pemerintah dilancarkan
untuk menyehatkan kehidupan ekonomi, mencegah konsentrasi yang terlalu besar
dipihak swasta (kapitalkisme), mengatasi krisis-krisis, dan membantu golongan
yang secara ekonomis lemah.
Untuk itu nama lain yang
identik dengan sistem ekonomi campuran adalah negara kemakmuran, negara
kesejahteraan, demikrasi ekonomi dan masyarakat adil makmur.
TUGAS
2
1.Sebutkan perbedaan berbagai macam
siste m ekonomi diatas :
Macam-macam perbedaan
sistem ekonomi yaitu :
Sistem ekonomi liberal :
1) Setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi.
2) Adanya kebebasan berusaha dan kebebasan bersaing.
3) Campur tangan pemerintah dibatasi.
4) Para produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksikan.
5) Harga-harga dibentuk di pasar bebas.
6) Produksi dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba serta semua kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip laba.
Sistem ekonomi sosialis :
1) Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
2) Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.
3) Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
4) Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
Sistem ekonami campuran :
1) Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
2) Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan di bidang ekonomi.
3) Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan pemerintah.
4) Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
5) Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
6) Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
Sistem ekonomi liberal :
1) Setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi.
2) Adanya kebebasan berusaha dan kebebasan bersaing.
3) Campur tangan pemerintah dibatasi.
4) Para produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksikan.
5) Harga-harga dibentuk di pasar bebas.
6) Produksi dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba serta semua kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip laba.
Sistem ekonomi sosialis :
1) Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
2) Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.
3) Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
4) Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
Sistem ekonami campuran :
1) Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
2) Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan di bidang ekonomi.
3) Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan pemerintah.
4) Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
5) Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
6) Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
2.Jelaskan perekonomian indonesia
pada masa sebelum orde baru, berdasarkan demokrasi ekonomi
perkembangan
sistem ekonomi sebelum orde baru
Sejak berdirinya Negara Republik
Indonesia, banyak sudah tokoh – tokoh neagara pada saat itu telah merumuskan
bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa indonesia, baik secara individu
maupun melalui diskusi kelompok.
Sebagai contoh, Bung Hatta sendiri,
semasa hidupnya mencetuskan ide, bahwa dasar perekonomian indonesia yang sesuai
dengan cita – cita tolong menolong adalah koperasi (Moh. Hatta dalam Sri – Edi
Swaono, 1985 ), namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan
secara koperasi, pemaksaan terhadap bentuk ini justru telah melanggar dasar
ekonomi koperasi.
Demikian juga dengan tokoh ekonomi
indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di Negara Amerika
tahun 1949, menegaskan bahwa yang di cita – citakan adalah ekonomi semacam
campuran. Namun demikian dalam proses perkembangan berikutnya disepakatilah
suatu bentuk ekonomi baru yang di namakan sebagai sistem Ekonomi Pancasila yang
di dalamnya mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi.
Terlepas dari sejarah yang akan
menceritakan keadaan yang sesungguhnya pernah terjadi di indonesia, maka
menurut UUD’45, sistem perekonomian tercermin dalam pasal – pasal 23. 27, 33,
dan 34.
Demokrasi ekonomi dipilih, karena
memiliki ciri –ciri positif yang di antaranya adalah (Suroso, 1993):
·
perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan
·
cabang –
cabang produks yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
di kuasai oleh negara
·
bumi, air
dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran negara
·
sumber –
sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan lembaga –
lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada
lembaga – lembaga perwakilan pula
·
warga negara
memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki mempunyai hak akan
pekerjaan dan penghidupan yang layak
·
hak milik
perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh pertentangan dengan
kepentingan masyarakat
·
potensi
inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam
batas – batas yang tidak merugikan kepentingan umum fakir miskin dan anak –
anak yang terlantar di pelihara oleh negara.
Dengan demkian di dalam perekonomian
indonesia tidk mengijinkan adanya :
·
Free Fiht
Uberalism, yakni adanya kebebasan usaha yang tidk terkendali sehingga
memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah, dengan akibat
semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
·
Etalisme,
yakni keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motifasi
dan kreasi dari masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat.
·
Monopoli,
suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga
tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keinginan
sang monopoli.
Meskipun pada awal perkembangannya
perekonomian indonesia menganutsistem ekonomi pancasila. Ekonomi Demokrasi dan
mungkin campuran namun bukan berarti sistem perekonomian Liberalis dan Etatisme
tidak pernah terjadi di indonesia. Awal tahun 1950 – an sampai dengan tahun
1957 – an merupakan bukti sejarah adanya corak Liberalis dalam perekonomian
indonesia. Demikian juga dengan sistem Etatisme pernah juga mewarnai corak
perekonomian ditahun 1960 – an sampai dengan masa orde baru.
Keadaan ekonomi indonesia antara
tahun 1950 sampai dengan tahun 1965 – an sebenarnya telah diisi dengan beberapa
program dan rencana eko pemerintah.
Diantara program – program tersebut
adalah :
·
Program
banteng tahun 1950, yng bertujuan membantu pengusaha pribumi.
·
Program
sumitro plan tahun 1951.
·
Rencana lima
tahun pertama, tahun 1955 – 1960.
·
Rencana
delapan tahun.
Namun demikian ke semua program dan
rencana tersebut tidak menberikan hasil yang berarti bagi perekonomian
indonesia. Beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan adalah :
·
Program –
program tersebut disusun oleh tokoh – tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun
oleh tokoh politik, dengan demikian keputusan – keputusan yang dibuat cenderung
menitik beratkan pada masalah politik dan bukannya masalah ekonomi.
·
Akibat
lanjut dari keadaan diatas, dana negara yang seharusnya dialokasikan untuk
kepentingan kegiatan ekonomi, justru dialokasikan untuk kepentingan politik dan
perang.
·
Faktor
berikutnya adalah, terlalu pendeknya masa kerja setiap kabinet yang dibentuk
(sistem parlementer saat itu). Tercatat tidak kurang dari 13 kali kabinet
berganti saat itu. Akibatnya program – program dan rencana ekonomi yang telah
disusun masing – masing kabinet tidak dapat dijalankan dengan tuntas, kalau
idak ingin disebut tidak sempat berjalan.
·
Disamping
itu program dan rencana yang diusun kurang memperhatikan potensi dan aspirasi
dari berbagai pihak. Disamping keputusan individu/pribadi dan partai lebih
dominan dari pada kepentingan pemerintah dan negara.
·
Adanya
kecenderungan terpengaruh untuk menggunakan sistem perekonomian yang tidk
sesuai dengan kondisi masyarakat indonesia (Liberalis, 1950 – 1957 dan Etatisme
1958 – 1965).
Akibat yang ditimbulkan dari sistem
Etatime yang pernah terjadi di indonesia pda periode tersebut apat dilihat pada
bukti – bukti berikut :
·
Semakin
rusaknya sarana – sarana produksi dan komunikasi yang membawa dampak menurunnya
nilai eksport kita.
·
Hutang luar
negeri yang justru dipergunakan untuk proyek “mercu suar”.
·
Devisit
anggaran negara yang semakin besar dan justru ditutup dengan mencetak uang
baru, sehingga inflasi yang tinggi tidak dapat dicegah kembali.
·
Keadaan
tersebut masih diperparah dengan laju pertumbuhan penduduk 2,8% yang lebih
besar dari laju pertumbuhan ekonomi saat itu, yakni sebesar 2,2%.
1. Perkembangan sistem ekonomi
indonesia setelah orde baru.
Iklim kebangsaan setelah orde baru
menunjukkan suatu kondisi yang sangat mendukung untuk memulai dilaksanakannya
sistem ekonomi yang sesungguhnya di inginkan rakyat indonesia setelah melalui
masa – masa penuh tantangan pada periode 1945 – 1965 semua tokoh – tokoh negara
yang duduk dalam pemerintahan sebagai wakil rakyat sepakat untuk kembali
menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai – nilai yang telah tersirat dalam
UUD 1945. Dengan demikian sistem demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi pancasila
kembali satu – satunya acuan bagi pelaksanaan semua kegiatan ekonomi
selanjutnya.
Awal orde baru diwarnai dengan masa
– masa rehabilitasi, perbaikan hampir diseluruh sektor kehidupan tidak
terkecuali sektor ekonomi. Rehabilitasi ini terutama ditujukan untuk :
·
Membersihkan
segala aspek kehidupan dari sisa – sisa faham dan sistem perekonomian yang lama
(Liberal / kapitalis dan etatisme / komunis).
·
Menurunkan
dan mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi, yang berakibat
terhambatnya proses penyembuhan dan peningkatan kegiatan ekonomi secara umum.
Tercatat bahwa :
·
Tingkat
inflasi tahun 1966 sebesar 650 %
·
Tingkat
inflasi tahun 1967 sebesar 120 %
·
Tingkat
inflasi tahun 1968 sebesar 85%.
·
Tingkat
inflasi tahun 1969 sebesar 9,9%
Dari data di atas, menjadi jelas,
mengapa rencana pembangunan Lima Tahun Pertama (Repelita I) baru dimulai pada
tahun 1969.
3. Berikan gambar ilustrasi untuk
memperjelas soal no. 2
Perkembangan
sistem perekonomian padamasa orde baru.
Pada masa orde baru.
Pada
masa orde baru.