Walaupun bisnis wajarnya terkait
dengan produksi dan distribusi produk dana jasa, konstribusi nyata dari ebuah
bisnis kepada masyarakat adalah asumsi dan manajemen resiko. Manajer-manajer
bisnis berasumsi bahwa risiko mengontrak manusia, modal fisik dan uang
membentuk suatu produk atau jasa yang mungkin bisa diterima oleh masyarakat.
Jika perusahaan mereka terbukti tidak berhasil, perusahaan itu bangkrut. Jika
sukses, perusahaan mendapatkan keuntungan. Manajemen risko sangat menantang di
level internasional terkait dengan banyaknya factor yang harus dipertimbangkan.
PENTINGNYA MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Tujuan manajemen risiko keuangan
dalam tingkatan risiko individu adalah untuk mengurangi peluang
meningkatnya kerugian yang berasal dari perubahan-perubahan yang tidak
diperkirakan pada harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.
Pertumbuhan cepat layanan manajemen
risiko menyatakan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai firma dengan
mengatur risiko keuangan. Selain itu, investor dan pemegang saham lainnya
terus-menerus mengharapkan manajer keuangan untuk mengenali dan secara aktif
melakukan manajemen risiko pasar. Jika nilai perusahaan tersebut sama dengan
nilai terkini dari arus kasnya di masa depan, manajemen eksposur aktif dapat
dibenarkan dengan beberapa manfaat, yaitu :
1. Manajemen eksposur dapat membantu
menstabilkan arus kas yang diinginkan suatu perushaan.
2. Manajemen eksposur aktif
memungkinkan sebuah firma untuk memfokuskan diri pada risiko bisnis utamanya.
3. Pemilik utang, pegawai, dan
pelanggan juga memperoleh keuntungan dengan adanya manajemen eksposur.
4. Produk derivatif dapat memungkinkan
dana pensiun pemimpin perusahaan untuk menikmati keuntungan yang lebih besar
dengan berinvestasi pada instrument tertentu tanpa harus benar-benar membeli
atau menjual instrument pokok
PERAN AKUNTANSI
Para akuntan manajemen memerankan
peran penting dalam proses manajemen risiko. Mereka membantu mengenali risiko
pasar yang mungkin terjadi, mengukur trade off, memberikan penjelasan
atas produk-produk pencegahan risiko tertentu dan menilai keefektifan program
pencegahan risiko ini.
1. Mengenali risiko pasar
Pemetaan risiko merupakan kerangka
kerja yang berguna untuk mengenali beragam jenis risiko pasar yang mungkin
terjadi. Kerangka kerja dimulai dengan memeriksa hubungan antara risiko pasar
dengan value drivers sebuah perusahaan dengan
pesaingnya. Value driver smengacu pada kondisi keuangan utama
dan perihal kinerja operasional yang mempengaruhi suatu perusahaan. Risiko
pasar meliputi: risiko valuta dan risiko suku bunga, serta risiko harga
komoditas dan ekuitas.
1. Mengukur trade off
Mengukur trade off yang
berhubungan dengan alternatif dalam merespon suatu risiko.Manajemen dapat
memilih untuk tetap menghadapi risiko daripada melakukan pencegahan jika biaya
perlindungan risiko lebih tinggi daripada keuntungannya.
1. Manajemen risiko di dunia nilai
tukar mengambang
Dalam analisis ini ditekankan pada
perubahan nilai tukar. Ada tiga alasan yang mendasari hal ini, yaitu:
·
Nilai tukar merupakan
bentuk risiko umum dihadapi perusahaan diberbagai negara.
·
Eksekutif
keuangan yang berpengalaman menyatakan bahwa risiko valuta adalah salah satu
risko eksternal yang paling sulit dan harus ditangani manajer keuangan.
·
Konsep
manajemen risiko dan perlakuan akuntansi asosiasi terhadap risiko valuta asing
bersifat sejajar dengan yang digunakan untuk risiko suku bunga, harga
komoditas, dan harga ekuitas.
Dalam dunia nilai tukar mengambang,
manajemen risiko terdiri atas:
1. Mengantisipasi pergerakan nilai tukar
2. Mengukur pemajanan perusahaan
terhadap risiko bursa
3. Merancang strategi perlindungan yang
sesuai
4. Membangun kembali manajemen risiko
internal
Meramalkan Perubahan Nilai Tukar
Dalam mengembangakan program
manajemen risiko bursa, manajer keuangan memiliki informasi tentang arah,
waktu, dan besarnya perubahan nilai tukar. Jika mengetahui prospek nilai tukar,
manajer keuangan dapat menyusun pengukuran pertahanan dengan lebih efektif dan
efisien. Namun, ketepatan yang pasti dalam memperkirakan pergerakan mata uang
masih sulit.
Akuntan harus dapat mengembangkan
sistem yang dapat mengumpulkan dan memproses informasi yang tepat, lengkap
mengenai segala sesuatu yang berhubungan pergerakan nilai tukar. Sistem yang
menggabungkan informasi yang disediakan oleh layanan perkiraan eksternal,
publikasi keuangan yang mengikuti pergerakan mata uang, dan kontrak harian
dengan dealer mata uang.
Mengukur Pemajanan
Proses penyusunan permasalahan
perusahaan untuk mengurangi akibat perubahan nilai tukar yang merugikan
memerlukan informasi mengenai pemajanannya terhadap risiko kurs valuta asing.
Eksposur valuta asing muncul ketika perubahan kurs valuta asing merubah nilai
asset bersih, pendapatan, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi
tradisional akan eksposur valuta asing memusatkan pada dua jenis pemajanan
besar: translasi dan transaksi.
Pemajanan translasi
Pemajanan translasi mengukur dampak
perubahan kurs valuta asing terhadap kesetaraan mata uang dalam negeri dari
asset dan kewajiban mata uang asing suatu perusahaan. Pemajanan translasi dapat
diukur dengan mengambil perbedaan antara asset dan kewajiban mata uang asing
terbuka oleh suatu perusahaan.
Kelebihan asset terbuka akan
kewajiban terbuka (yaitu perihal mata uang asing yang ditranslasikan pada nilai
tukar terkini) menyebabkan posisi asset terbuka bersih. Hal
ini kadang dianggap sebagai pemajanan positif. Devaluasi mata uang
asing yang terhadap mata uang pelaporan menghasilkan kerugian translasi.
Sebaliknya, suatu perusahaan memiliki posisi kewajiban terbuka bersih , atau
pemanjanan negative, ketika kewajiban terbuka melebihi asset terbuka . dalam
keadaan ini devaluasi mata uang asing menyebabkan keuntungan translasi dan
revaluasi menyebabkan kerugian translasi.
Akuntansi Vs Eksposur Ekonomi
Kerangka kerja pelaporan yang telah
digambarkan sebelumnya menyoroti pemajanan suatu perusahaan terhadap risiko
valuta asing yang bisa terjadi kapan pun. Namun pelaporan pemajanan translasi
dan pemajanan transaksi tidaklah mengukur eksposur ekonomi peusahaan yang
bersangkutan. Eksposur ekonomi adalah dampak dari perubahan nilai mata uang
terhadap kinerja dan arus kas perusahaan di masa yang akan datang. Dari waktu
ke waktu semakin banyak perusahaan yang membedakan antara pemajanan yang statis
dan pemajanan yang mengalir alami.
Dugaan eksposur ekonomi mengakui
bahwa perubahan nilai tukar berdampak pada posisi kompetitif perusahaan dengan
mengubah harga-harga input dan output yang
berhubungan dengan harga-harga perusahaan asing pesaingnya. Misalnya, sebuah
perusahaan Filipina mendapatkan buruh dan bahan produksinya dari dalam negeri.
Devaluasi Filipina terhadap mata uang asing lainnya dapat meningkatkan posisi
anak perusahaan. Anak perusahaan ini dapat meningkatkan ekspornya ke Australian
dan Amerika Serikat karena peso yang mengalami devaluasi akan membuat
barang-barang produksinya lebih murah dalam dolar Australia dan AS. Penjualan
dalam negeripun dapat meningkat karena devaluasi peso akan membuat
barang-barang impor lebih mahal dari mata uang lokal.
Perusahaan dapat memilih pencegahan
risiko dengan cara:
1. Memilih untuk memindahkan tempat
produksi untuk mengurangi pemajanan operasional bisnis, namun kegiatan ini
membutuhkan skala ekonomi yangforgoing, yang dapat mengurangi nilai
pendapatan bisnis yang diharapkan.
2. Perusahaan induk menggunakan
portofolio untuk mengurangi risiko dengan memilih bisnis yang memiliki
pemajanan pengganti kerugian.
Strategi Perlindungan
Setelah pemajanan valuta asing di
ukur, langkah selanjutnya adalah merancang strategi pencegahan risiko yang akan
mengurangi atau menghilangkan pemajanan tersebut. ada beberapa strategi untuk
mengatasi pemajanan valuta asing:
1. Lindung nilai neraca
Lindung nilai neraca dapat
mengurangi pemajanan suatu perusahaan dengan menyesuaikan level dan denominasi
moneter dari asset dan kewajiban perusahaan. Contohnya, meningkatnya neraca kas
dalam mata uang asing dapat mengganti kerugian penurunan suku bunga dan
pendapatan pada instrument pendapatan tetap dalam negeri. Metode lain untuk
pencegahan risiko pemajanan positif anak perusahaan yang berlokasi di Negara
mudah devaluasi adalah
·
Menjaga
neraca kas mata uang lokal pada level minimum yang dibutuhkan untuk mendukung
operasi tahun berjalan.
·
Mengirimkan
kembali keuntungan pada perusahaan induk diatas nilai yang dibutuhkan untuk pelunasan
modal.
·
Mempercepat
(memimpin) pengumpulan piutang mata uang lokal yang belum dilunasi.
·
Menangguhkan
(menambah lama) pembayaran utang mata uang lokal.
·
Mempercepat
pembayaran mata uang luar negeri.
·
Menginvestasi
kelebihan kas pada inventaris dan asset uang lokal yang sekiranya tidak akan
membuat devaluasi terjadi.
·
Menginvestasikan
dalam asset asing mata uang yang kuat.
1. Pencegahan risko opeasional
Bentuk perlindungan risiko terpusat
pada variable yang berpengaruh pada pendapatan dan pengeluaran mata uang asing.
Peningkatan harga jual (untuk penjualan yang terfaktur dalam mata uang rentan
devaluasi) dalam proporsi penurunan mata uang antisipasi dapat membantu
melindungi margin kotor yang ditargetkan. Salah satunya dengan memfakturkan ke
mata uang yang kuat. Lindung nilai struktural juga mencakup relokasi tempat
manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan atau
mengubah negara yang menjadi sumber bahan mentah dan komponen manufaktur.
Namun, Pencegahan risiko neraca dan operasional mememakan biaya.
1. Pencegahan risko kontraktual .
Ragam pencegahan risiko kontraktual
telah dikembangkan untuk memberikan fleksibelitas pada manajer dan melakukan
manajemen eksposur valuta asing.
Akuntansi
untuk Produk Lindung Nilai
Produk lindung nilai kontraktual
merupakan kontrak atau instrument keuangan yang memungkinkan penggunanya untuk
mengurangi, menghilangkan, atau sebaliknya mnegalihkan risiko pasar kepada
orang lain.
Pengetahuan tentang aturan-aturan
menejemen akuntansi berkenaan dengan derivative merupakan hal yang penting
ketika kita sedang merancang strategi lindung nilai yang efektif untuk
perusahaan. Untuk memahami seberapa penting auntansi lindung nilai, kita
menggambarkan beberapa praktik akuntansi lindung nilai dasar. Pertama-ama, tinjaulan
komponen dasar dari laporan keuangan (pajak hilang).
Para analisis biaya berfokus pada
pendapatan operasional dalam mengevaluasi seberapa baik manajemen dalam
menjalankan bisnis intinya. Pendapatan bersih terdiri atas dampak pembauran
dari kejadian-kejadian yang tidak biasa.
Perlakuan akuntansi pada derivatif
keuangan yang mendapat sambutan secara operasional adalah menandai produk untuk
dipasarkan dengan keuntungan atau kerugian yang dianggap sebagai komponen
pendapatan non-operasional.
Masalah akuntansi terkait dengan
produk lindung nilai terkait dengan valuta asing memiliki hubungan dengan
pengakuan, pengukuran dan pengungkapan. Pengakuan memiliki arti apakah
instrumen lindung nilai harus dianggap sebagai asset atau kewajiban dalam
laporan keuangan.
Kontak Valuta Asing Berjangka
Pengimpor dan pengekspor biasanya
menggunakan kontrak valuta asing berjangka ketika barang-barang yang akan
difaktur dalam mata uanag asing dibeli dari atau dijual kepada pihak asing.
Kontrak berjangka ini menjadi kompensasi atas risiko keuntungan atau kerugian
transaksi ketika nilai tukar turun naik antara tanggal transaksi dan
penyelesaian. Kontrak berjangka juga melindungi nilai mata uang asing
antisipasi yang dapat dibayar atau dibayarkan kembali (kesepakatan mata uang
asing) dan dapat digunakan untuk pertukaran yang diatur dan karenanya bersifat
kurang likuid daripada kontrak-kontrak lainnya. Dengan kata lain, kontrak ini
bersifat fleksibel dalam jumlah dan waktunya.
Kontak valuta asing berjangka adalah
kesepakatan untuk mengirim atau menerima sejumlah mata uang asing untuk ditukar
dengan mata uang dalam negeri, di tanggal yang akan datang, dengan nilai tukar
yang ditentukan yang disebut dengan nilai berjangka.
Perlakuan Akuntansi Akan Kontrak Berjangka
Untung /
rugi
|
Diskon/
premi
|
|
Transaksi
mata uang asing yang belum diselesaikan kesepakatan mata uang asing yang
dapat diidentifikasi posisi aset(kewajiban) bersih terbuka
a. Mata uang
asing adalah mata uang fungsional
b. Mata uang induk
adalah mata uang fungsional spekulasi
|
Diakui
dalam pemasukan saat ini
Diakui dalam pemasukan saat ini
Diungkap dalam komponen terpisah
dari ekuitas terkonsolidasi
Diakui dalam pemasukan saat ini
|
Diakui
dalam pemasukan saat ini
Diakui dalam pemasukan saat ini
Perlakuan yang sama seperti
untung/rugi yang berhubungan, atau pemasukan kini
Diakui dalam pemasukan saat ini
|
Opsi Keuangan
Kontrak ijon keuangan (futures
contract) adalah hal yang serupa dengan kontrak berjangka (forward
contract). Seperti halnya kontrak berjangka, kontrak ijon merupakan
kesepakatan untuk membeli atau mengirim sejumlah mata uang
asing pada tanggal di masa yang akan datang dengan harga yang
ditetapkan. Kemungkinan lainnya adalah, kontrak ijon dapat memungkinkan penyelesaian
kas dari pada pengiriman dan dapat dibatalkan sebelum pengiriman dengan membuat
kontrak koompensasi untuk instrumen kuangan yang sama.
Cara kerja kontrak ijon, jika alpha
corporation meminjam yen selama 3 bulan dan ingin melindungi dirinya dari apresiasi
yen sebelum jatuh tempo, perusahaan ini dapat membeli kontrak ijon untuk
menrima jumlah yen yang setara dalam 90 hari. Apresiasi yen ini dapat
menyebabkan keuntungan pada kontrak ijon, menjadi kompensasi kerugian pinjeman
yen.
Opsi Mata Uang
Opsi mata uang memberikan hak pada
pembeli untuk membeli (tarif) atau menjual (tawar) mata uang dari penjual
(penulis) dengan harga yang ditentukan (pengacau) pada atau sebelum tanggal
yang ditentukan (strike). Opsi tipe Eropa hanya dapat dilaksanakan pada
tanggal berakhirnya. Opsi tipe Amerika dapat dilaksanakan kapan pun hingga dan
termasuk tanggal berakhirnya.
Pembeli hak tarik membayar
premi untuk opsi dan keuntungan jika harga aset pokok melebihi harga
pangacau pada saat jatuh tempo. Pembeli hak tawar memperoleh keuntungan jika
harga jatuh dibawah harga pengacau pada akhir periode.Opsi mata uang
juga bisa digunakan untuk mengatur pendapatan. Anggaplah bahwa seorang penjual
opsi meyakini bahwa nilai euro akan naik dalam waktu tertentu.
Swap Mata Uang
Swap mata uang terdiri atas
perubahan kini dan nanti dari dua mata uang yang berbeda pada kurs yang
ditetapkan sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan perusahaan untuk mengakses
pasar modal yang tadinya tidak dapat diakses dengan biaya yang layak. Swap mata
uang juga memungkinkan sebuah perusahaan untuk menjalankan lindung nilai
terhadap risiko nilai tukar yang muncul dari bisnis internasional.
Alpha Corporation (perusahaan
multinasional yang berpusat di Inggris) ingin meningkatkan 10.000.000 dari
utang nilai tetap dalam poundsterling Inggris untuk membiayai perusahaan baru
yang didirikan di London, Alpha secara relatif belum dikenal oleh investor
Inggris. Hal yang sama juga terjadi pada Beta Company yang berlokasi di
Inggris. Perusahaan ini ingin membiayai anak perusahaan yang ada di New York
dengan jumlah modal dolar yang serupa. Dalam situasi ini Bank Gamma dapat
mengakomodasi dua perusahaan tersebut dengan melakukan swap mata uang
dolar AS/ poundsterling Inggris. Jika nilai tukar swap 1,00 dolar = 0,66
poundsterling (keduanya pada masa awal dan masa jatuh tempo); waktu swap
tersebut adalah 5 tahun, dan swap ini menentukan suku bunga sebanyak 10% dalam
poundsterling dan 8% dalam dolar. Pola arus kas, pada masa awal Alpha
Corporation menukar 10.000.000 dolar untuk 6.600.000 poundsterling daru Beta
Company. Anggaplah bunga yang dibayar pertahun. Alpha membayar 660.000
poundsterling pada Beta setiap tahun. Dan beta membayar 800.000 dolar pada
Alpha.
Sebagai hasil transaski swap ini,
baik Alpha Corporation dan Beta Company, Ltd. telah bisa mengakses dana dalam
pasar yang secara relatif tidak bisa diakses, dan keduanya bisa mengakses biaya
tanpa mengeluarkan biaya risiko nilai tukar. Perusahaan berutang pada
keuntungan-keutungan komparatifnya saat melakukan pnjaman di pasar dalam
negerinya, sehingga kedua perusahaan telah mendapatkan pinjaman mata uang asing
dengan harga yang lebih rendah dari pada degan cara lain.
Perlakuan Akuntansi
Badan Standar Akuntansi Keuangan
mengeluarkan FAS no. 133, dan diamandemen oleh FAS 138 dan diperjelas oleh FAS
149, untuk memberikan sebuah pendekatan yang menyeluruh terhadap akuntansi bagi
transaksi derivative dan lindung nilai. IAS 39, yang baru-baru ini direvisi,
berisi petunjuk-petunjuk sama yang memberikan, untuk pertama kalinya, panduan
universal mengenai akuntansi dalam keuangan derivatif. Meski kedua ketetapan
ini memiliki tujuan yang sama, standar-standar ini rincian panduan penerapannya
berbeda.
Sebelum standar dibuat, standar
akuntansi global untuk produk derivatif tidak lengkap, tidak konsisten dan
dikembangkan secara bertahap. Sebagian besar instrument keuangan, yang sifatnya
dapat dieksekusi, diperlakukan sebagai pos-pos di luar neraca. Kemudian FASB
menerbitkan FAS No.133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April
2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi
untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS No. 39 (revisi) berisi
panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal terhadap
akuntansi untuk derivatif keuangan.
Provisi dasar standara-standar ini
adalah
1. Semua instrumen derivatif harus
dilaporkan dalam neraca sebagai aset dan kewajiban. Pos-pos tersebut harus
dicatat dengan nilai wajar, termasuk pos-pos yang disimpan dalam kontrak
penyelenggara yang tidak dijabarkan dengan nilai yang seimbang.
2. Laba dan rugi dari
perubahan-perubahan dalam nilai yang seimbang dari instrumen
derivatif bukanlah termasuk aset dan kewajiban. Laba dan rugi secara
otomatis termasuk ke dalam pendapatan jika laba dan rugi tersebut tidak
berperan sebagai lindung nilai.
3. Lindung nilai harus sangar efektif
untuk memenuhi syarat perlakuan akuntansi khusus.
4. Hubungan lindung nilai harus dicatat
secara keseluruhan untuk keuntungan pembaca laporan.
5. Laba dan rugi lindung nilai
investasi bersih mata uang asing scara langsung dilaporkan dalam pendapatan
komperhensif lainnya. Laba rugi ini setelah itu diklasifikasi lagi kedalam
pemasukan saat ini ketika anak perusahaan terjual atau dilikuidasi.
6. Laba atau rugi dalam lindung nilai
arus kas yang belum pasti, seperti penjualan ekspor yang diperkirakan, secara
langsung dianggap sebagai elemen pendapatan komperhensif. Laba rugi termasuk
pendapatan ketika transaksi yang diperkirakan memengaruhi pendapatan.
Masalah-masalah Praktis
Meskipun panduan pelaksanaan yang
dikeluarkan oleh FASB dan IASB telah berperan dalam menjelaskan pengakuan dan
pengukuran derivatif, beberapa masalah masih tersisa. Masalah pertama
berhubungan dengan penentuan nlai wajar. Wallace memperkirakan bahwa ada 64
hitungan yang mungkin dipakai dalam mengukur perubahan nilai wajar dari
risikoyang dicegah dan instrumen lindung nilai. Dia menemukan empata cara untuk
mengukur perubahan nilai wajar dari risiko-risiko yang dicegah, yaitu:
1. Nilai pasar seimbang
2. Penggunaan nilai tukar spot-to-spot
3. Penggunaan nilai tukar
forward-to-forward
4. Penggunaan model penetapan harga
opsi
Kerumitan pelaporan keuangan juga
muncu jika lindung nilai tidak dianggap begitu efektif dalam mengompensasi
risiko valuta asingnya. Namun, ‘begitu efektif’ merupakan anggapan yang
subjektif. Dalam teorinya, begitu efektif berarti korelasi negatif yang
sempurna antara perubahan nilai atau arus kas suatu derivatif dan perubahan
dalam nilai atau arus kas dari pos-pos yang nilainya dilindungi. Hal ini
menunjukan lingkupan perubahan nilai derivatif yang dapat diterima.
LINDUNG NILAI ASET DAN KEWAJIBAN
YANG DIAKUI ATAU KESEPAKATAN PERUSAHAAN YANG TIDAK DIAKUI
Ketika anak perusahaan asing dengan
posisi asset terbuka bersih dikonsolidasi dengan perusahaan induknya, kerugian
translasi akan terjadi jika mata uang asing kehilangan nilai terhadap mata uang
yang digunakan perusahaan induk. Kerugian translasi juga muncul jika anak
perusahaan di luar negeri memiliki posisi kewajiban terbuka bersih dan nilai
mata uang asingnya meningkat terhadap mata uang induk. Satu cara untuk
mengurangi kerugian semacam ini adalah dengan membeli kontrak berjangka.
Strateginya adalah untuk mendapatkan keuntungan transaksi yang dicapai pada
kerugian translasi kompensasi kontrak berjangka.
Sebagai contoh anggaplah bahwa anak
perusahaan AS yang berlokasi di Jepang memiliki posisi kewajiban
terbuka bersih senilai JYP 135.000.000 pada 30 Sep. mata uang fungsionalnya
adalah dolar. Untuk memperkecil terjadinya kerugian translasi yang dipicu oleh
apresiasi yen yang tidak terduga, perusahaan induk AS membeli kontrak berjangka
untuk menerima 135.000.000 yen dalam 90 hari pada nilai berjangka sebesar
$0,008570. Nilai tukar pada akhir tahun adalah sebagai berikut:
30 september
spot
= $ 0,008505
30 september 90 hari
berjangka
= $0,008570
31 Des
spot
= $0,008640
Keuntungan atas kontrak forward
secara efektif telah mengimbangi devaluasi nilai peso. Perkiraan margin kotor
dan laba operasi dapat dibuat. Diskon kontrak forward merupakan biaya atas
lindung nilai risiko valas.
Perlakuan akuntansi yang sama dapat
terjadi jika eksportir kanada tersebut melakukan perjanjian penjualan pada
tanggal 1 September untuk mengirimkan barang dan menerima pebayaran sebesar Rp
1.000.000 dari importir Meksiko dalam 3 bulan ke depan, dan untuk mengirimkan
barang segera dan menunggu beberapa saat untuk menerima pembayaran. Jenis
kontrak wajib ini dikenal sebagai komitmen mata uang asing.
Di lain pihak, tampilan di atas juga
dapat terjadi dalam bentuk perkiraan akan dilakukan penjualan ekspor. Harapan
ini bukanlah hasil dari transaksi masa lalu ataupun juga bukan hasil dari
komitmen penjualan perusahaan. Ini merupakan bentuk arus kas masa depan yang
tidak pasti (antisipasi transaksi). Dengan demikian, keuntungan atau kerugian
atas kontrak forward untuk melakukan lindung nilai terhadap perkiraan
penerimaan dalam peso pada awalnya akan dicatat dalam ekuitas sebagai bagian
dari laba komprehensif. Jumlah ini akan direklasifikasikan menjadi laba kini di
dalam periode saat penjualan ekspor benar-benar dilakukan.
Jika pada tanggal 1 Sep sebuah
perusahaan Kanada menjual dengan angsuran barang-barang kepada importir Meksiko
sebesar 1 juta peso Meksiko (MXP). Perubahan nilai tukar Kanada/ Peso adalah
sebesar CAD 0,13 = MXP 1. Pada 1 Des menjadi CAD 0,11 = MXP 1. Eksportir Kanada
berharap menerima CAD 140.000 untuk MXP 1.000.000 yang
diutangkan jika nilai spot tetap tidak berubah hingga 1 Des. Untuk
menghindari menerima kurang dari CAD 140.000 jika peso sebelum 1 Des
kehilangan nilai, eksportir Kanada melakukan kontrak berjangka pada 1
Sep untuk mengirimkan MXP 1.000.000 untuk dolar Kanada
pada 1 Des dengan nilai berjangka sebesar CAD 0,13 = MXP 1.
BERSPEKULASI DALAM MATA UANG ASING
Peluang muncul untuk mempertinggi
pendapatan yang dilaporkan dengan menggunakan kontrak berjangka dan kontrak
opsi dalam pasar valuta asing.kontrak berjangka yang dibeli ketika spekulasi
dicatat di awal pada nilai berjangka. Nilai berjangka adalah indikator terbaik
dari nilai spot yang akan berlaku ketika jatuh tempo.
Perlakuan akuntansi untuk instrumen
mata uang asing lainnya yang dibahas adalah mirip dengan perlakuan untuk
kontrak forward. Perlakuan akuntansi yang dibahas di sini berdasarkan pada
sifat aktifitas lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen
perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar
negeri, dan sebagainya.
PENGUNGKAPAN
Sebelum adanya ketetapan seperti FAS
133 dan IAS 39, pengungkapan keuangan perusahaan tidak memberikan para pembaca
laporan, apakah atau sejauh manakah manajemen telah menjalankan kontrak
derivative. Memperkirakan dampak yang mungkin terjadi terhadap kinerja yang
dilaporkan dan kompleksitas risiko yang dihadapi perusahaan merupakan hal yang
sulit. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sangatlah membantu
proses perkiraan ini. Pengungkapan itu antara lain:
·
Tujuan dan
strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
·
Deskripsi
pos – pos yang nilainya dilindungi.
·
Pengenalan risiko
pasar sebuah perusahaan yang dicegah.
·
Deskripsi
mengenai instrumen lindung nilai.
·
Jumlah yang
tidak dimasukkan dalam pengkajian keefektifan lindung nilai.
·
Pembenaran
apriori bahwa hubungan perlindungan nilai akan sangat efektif untuk
meminimalkan risiko pasar.
·
Pengkajian
perlindungan nilai yang berkelanjutan dari semua derivatif yang digunakan
selama periode ini.
Kendali Keuangan
Strategi manajemen risiko harus
mengevaluasi keefektifan dari program lindung nilai. Masukan dari sistem
evaluasi yang meneluruh dapat membantu membangun pengalaman institutional dalam
praktik manajemen risiko. Penaksiran kinerja dari program manajemen risiko juga
memberikan informasi jika strategi yang ada tidaklah lagi sesuai.
Poin kendali keuangan
Ada beberapa area di mana sistem
evaluasi dapat berjalan lancer. Area-area in terdiri atas, tetapi juga tidak
terbatas pada, bendahara perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri.
Kendali bendahara perusahaan memperkirakan kinerja program manajemen risiko
pertukaran total. Perkiraannya antara lain lengukur semua pemajanan yang telah
diatur, menemukan lindung nilai yang digunakan, dan melaporkan hasil dari
lindung nilai. Sistem evaluasi seperti ini juga melibatkan pencatatan tentang
bagaimana dan seberapa jauh bendahara perusahaan membantu unit bisnis lain
dalam organisasinya.
TOLOK UKUR YANG SESUAI
Tujuan dari manajemen resiko adalah
untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan resiko dan biaya-biaya. Oleh
karena itulah, standar yang sesuai dan digunakan untuk menilai kinerja yang
sebenarnya merupakan unsur penting dalam sistem penilaian kinerja mana pun.
Took ukur ini harus ditentukan dari awal dalam program perlindungan mana pun
dan harus berdasarkan pada konsep biaya peluang.
Ketika program manajemen risiko
valuta asing dibuat terpusat, tolok ukur yang sesuai digunakan untuk
membandingkan keberhasilan perlindungan risiko perusahaan akan menjadi program
yang dapat dilaksanakan oleh manajer-manajer lokal.
Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan resiko keuangan
harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal. Kegiatan
manajemen resiko memiliki orientasi kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus
merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi resiko dan akun-akun keuangan untuk
keperluan pelaporan eksternal. Biasanya jatuh di bawah yurisdiksi departemen
pengatur perusahaan. Pendekatan tim bersifat paling efektif dalam menentukan
tujuan risiko keuangan, standar kinerja, dan sistem pengawasan serta sistem
palaporan. Manajemen risiko keuangan merupakan contoh utama dari hal di mana
keuangan dan akuntansi perusahaan terkait erat.
SUMBER : https://rizkifadillah25.wordpress.com/2016/05/16/tugas-11-manajemen-risiko-keuangan/
0 komentar:
Posting Komentar