PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN
HARGA
A. Pengertian
Perubahan Harga
Untuk memahami makna
istilah perubahan harga (changing prices), harus dibedakan antara
pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik yang dimana keduanya masuk
dalam istilah perubahan harga itu.
1. Perubahan Harga Umum
Suatu perubahan harga
umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu
perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau
mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi
(inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi (deflation).
2. Perubahan Harga Spesifik
Perubahan harga spesifik
mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan
oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran
B. Mengapa
Laporan Keuangan di Masa Perubahan Harga Berpotensi Menyesatkan
Selama periode inflasi,
nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan
nilai terkininya yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah
menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih
tinggi.
Dari sudut pandang
manajemen, ketidakakuratan pengukuran dapat mendistorsi :
1. Proyeksi
keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis
2. Anggaran
yang menjadi dasar pengukuran kinerja
3. Data
kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat
dikendalikan.
Laba yang dinilai lebih
pada akhirnya akan menyebabkan
1. Kenaikan
dalam proporsi pajak
2. Permintaan
dividen lebih banyak dari pemegang saham
3. Permintaan
gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
4. Tindakan
yang merugikan dari negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan
yang sangat besar).
Kegagalan untuk
menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit
moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan
untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang
dilaporkan.
Fungsi mengakui pengaruh
inflasi secara eksplisit yaitu :
1. Pengaruh
perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi
suatu perusahaan. Para pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai
faktor-faktor ini.
2. Mengelola masalah
yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat
atas permasalahan tersebut. Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang
dilaporkan dalam kondisi-kondisi yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
3. Laporan dari para
manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah
dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas
masalah-masalah tersebut
C. Jenis-Jenis
Penyesuaian Inflasi
Setiap jenis perubahan
harga memiliki pengaruh yang berbeda terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan dan
kinerja operasi suatu perusahaan.
1. Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Jumlah mata uang yang
disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli) disebut mata uang
konsatan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum. Sebagai contoh, selama
periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca
sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila
biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam
bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini,
ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari
periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah
nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat
ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.
Indeks Harga
·
Perubahan tingkat harga umum biasanya
diukur dengan tingkat harga
·
Suatu indeks harga adalah rasio biaya.
Penggunaan Indeks Harga
·
Angka indeks harga digunakan untuk
mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi
ekuivalen daya beli pada akhir periode.
·
Angka-angka tingkat harga yang telah
disesuaikan tidak mewakili biaya kini pos-pos yang dimaksud atau angka-angka
tersebut masih merupakan biaya historis, angka-angka biaya historis hanya
disajikan ulang dalam unit pengukuran yang baru – daya beli umum pada akhir
periode.
2. Penyesuaian Biaya Kini
Model biaya kini berbeda
dengan akuntansi yang konvesional dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap
dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah
jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu
periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat
mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
3. Biaya Kini Yang Disesuaikan Dengan
Tingkat Harga Umum
Model biaya kini yang
disesuaikan dengan tingkat harga umum menggunakan indeks harga umum maupun
khusus. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan laba dan aset bersih pada
ekuivalen daya beli akhir tahun perusahaa, untuk melaporkan aset
bersih perusahaan pada biaya kininya dan untuk melaporkan jumlah laba
yangmenggambarkan kekayaan bersih setelah pajak. Model ini memiliki ciri khas
yakni pengungkapan perubahan biaya kini dari aset nonmoneter perusahaan
setelah dikurangi inflasi untuk memperlihatkan bagian perubahan nilai aset
nonmeneter yang melebihi atau kurang dari perubahan daya beli umum.
D. Pendekatan
Terhadap Akuntansi Inflasi di Beberapa Negara
1. Amerika
Serikat
FASB 1979 menerbitkan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (SFAS) No. 33 tentang “Pelaporan Keuangan
dan Perubahan Harga”, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan di AS yang
memiliki persediaan dan aset tetap (sebelum dikurangi akumulasi penyusutan)
senilai lebih dari $125 juta, atau memiliki total aset senilai lebih dari $1M,
untuk mencoba mengungkapakan baik daya beli tetap-biaya historis maupun daya
beli tetap biaya kini selama lima tahun.
2. Inggris
Komite Standar Akuntansi
Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standard
Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting Practice-SSAP 16).
Perbedaan SSAP 16 dengan
SFAS 33 yaitu :
Apabila standar AS
mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya
metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
Apabila penyesuaian
inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris
mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan
penjelasan.
Standar di Inggris
memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
·
Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai
laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
·
Menyajikan akun-akun biaya historis
sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
·
Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai
satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.
Dengan perlakuan
keuntungan dan kerugian yang terkait dengan pos-pos moneter, FAS 33 menharuskan
pengungkapan terpisah untuk tiap-tiap angka. SSAP 16 mengaharuskan dua angka
yang keduanya mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, yaitu Penyesuaian
modal kerja moneter (Monetary Working Capital Adjustment) / MWCA mengakui
pengaruh perubahan harga khusus terhadap total jumlah modal kerja yang
digunakan oleh perusahaan dalam operasinya. Dan Mekanisme Penyesuaian
Memungkinkan pengaruh perubahan harga spesifik terhadap aktiva non moneter
perusahaan.
3. Brasil
Brasil Walaupun tidak
lagi diwajibkan akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brasil hari ini
mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan yakni Hukum Perusahaan Brasil dan
Komisi Pengawasan Pasar Modal Brasil.
Penyesuaian inflasi yang sesuai
dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas
pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah
federal untuk mengukur devaluasi matauanglokal. Penyesuaian inflasi terhadap
aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham disajikan bersih terhadap jumlah
lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau
kerugian koreksi moneter.
Penyesuaian tingkat harga
terhadap ekuitas pemegang saham merupakan jumlah investasi pemegang saham
pada awalperiode yang harus tumbuh agar tidak tertingla dengan laju inflasi.
Penyesuaian aktiva permanen yang lebih kecil daripada penyesuaian ekuitas
menyebabkan kerugian daya beli yang mencerminkan resiko yang dihadapi perusahan
terhadap aktiva moneter bersihnya.
E. International
AccountingStandards Board (IASB)
IASB menyimpulkan bahwa
laporan posisi keuangan dan kinerja operasional yang dinyatakan dalam mata
uang lokal di lingkungan hiperinflasin tidak bermanfaat. Perusahaan
pelapor harus mengungkapkan:
·
Fakta bahwa penyajian ulang atas perubahan
daya beli umum unit pengukuran telah dilakukan
·
Model penilaian aset yang digunakan dalam
laporan utama yakni penilaian historis atau biaya-kini
·
Entitas dan tingkat indeks harga per
tanggal neraca, berikut pergerakannya selam tahun pelaporan
·
Laba atau rugi moneter bersih tahun
berjalan.
BAB
VIII
Standar
Audit dan Akuntansi Global
Gerakan harmonisasi
akuntansi didorong oleh beragamnya perbedaaan utama dalam persyaratan dan
pembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan
pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari
perusahaan-perusahaan di dunia.
“Harmonisasi”
merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik
tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan
dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang
berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar
akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi
Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional merupakan
salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan
pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan
laporan keuangan.
Standar yang
terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan.
Harmonisasi dan konvergensi berkaitan erat, meskipun harmonisasi secara umum
bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai standar yang sudah ada,
sementara konvergensi bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum
dalam standar yang sudah ada. Konvergensi dan harmonisasi tidak berarti bahwa
standar nasional digantikan oleh standar internasional karena keduanya dapat
hidup berdampingan.
Harmonisasi akuntansi
mencakup konvergensi :
·
Standar akuntansi (yang berkaitan dengan
pengukuran dan pengungkapan)
·
Pengungkapan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran
surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
·
Standar audit
Keuntungan Harmonisasi
Internasional
Sebuah tulisan terbaru
juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang terharmonisasi. Beberapa manfaat
yang disebutkan antara lain:
1.
Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan
keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia
akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2.
Investor dapat membuat keputusan investasi
yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
3.
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki
proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4.
Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas
pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang
berkualitas tertinggi.
A. Survey
Konvergensi Internasional
Manfaat
Konvergensi Internasional
Menurut Donald T. Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi
Sekuritas Dan Bursa AS :
Dengan memiliki standar
berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan, maka akan
menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal di
seluruh dunia. Atau dengan kata lain Standar laporan keuangan berkualitas
tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan
efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
Dengan memiliki dan
menggenggam susunan standar akuntansi bersama yang berkualitas tinggi, seorang
investor akan memiliki pemahaman dan kepercayaan yang lebih.
Laporan keuangan yang
disusun dengan mengacu pada standar akuntansi bersama akan dapat lebih membantu
investor dalam memahami peluang investasi.
Dengan menggunakan
seperangkat standar akuntansi bersama, maka biaya untuk penerbitan efek akan menjadi
lebih rendah dan penggunaan sumber daya untuk penulisan standar kemungkinan
besar dapat dioptimalkan.
Menurut GAAP keuntungan
konvergesi internasional antara lain :
·
Meningkatkan efisiensi dalam alokasi
modal, karena biaya modal akan dikurangi.
·
Para investor dapat mengambil keputusan
lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko
keuangan dapat dikurangi. Transparansi dan persaingan di pasar global akan
lebih terjaga.
·
Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan
strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
·
Pengetahuan dan keahlian akuntansi daoat
ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
Ide-ide terbaik muncul
dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan
standar global dengan kualitas terbaik.
Rekonsiliasi
dan Pengakuan Bersama
Dua pendekatan yang
diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan
yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi,
perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar
akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara
ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang
saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
Pengakuan bersama (yang
juga disebut sebagai “imbal balik”/ resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi
apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan
perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Kritik terhadap Standar
International
·
Para kritikus ragu jika standar
international dapat cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan latar
belakang, tradisi dan lingkungan ekonomi di setiap negara.
·
Anggapan bahwa ketika institusi keuangan
international dan pasar international bersikeras menggunakan standar
internasional, hanya firma-firma akuntansi internasional luaslah yang akan
mampu memenuhi tuntutannya.
·
Muncul ketakutan bahwa penggunaan standar
internasional akan menciptakan ‘standar overload’.
·
Kritikus bersikeras bahwa standar
internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah,
terutama perusahaan yang tidak terdaftar akuntabilitas publik.
Evaluasi
Keberhasilan usaha-usaha
konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi international
dapat menjadi ciri bahwa konvergensi terjadi sebagai respons alami
terhadap tuntutan ekonomi.
Perdebatan mengenai
harmonisasi mungkin tidak akan pernah terselesaikan dengan penuh. Beberapa
argumen yang menentang harmonisasi mengandung sejumlah kebenaran. Namun
demikian, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi
internasional akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima begitu luas
sehingga tren yang mengarah pada harmonisasi internasional akan berlanjut
atau bahkan semakin cepat. Sejumlah besar perusahaan secara sukarela mengadopsi
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (Internasional
Financial Reporting Standards-IFRS). Banyak negara telah mengadopsi IFRS
secara keseluruhan, menggunakan IFRS sebagai standar nasional atau mengizinkan
penerapan IFRS. Perbedaan nasional dalam faktor-faktor dasar yang menyebabkan
perbedaan dalam akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit semakin
sempit karena pasar modal dan produk semakin internasional.
B. Beberapa
Peristiwa Penting dalam Sejarah Penyusunan Standar Akuntansi Internasional
Berikut beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar
akuntansi internasional, yang dimana terjadi pada tahun :
· 1973-IASC
didirikan.
· 1977-IFAC
didirikan.
· 2001-IFRS
diterbitkan oleh IASC.
Kritik
Atas Standar Internasional (IASC)
Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal
tahun 1971 (sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa
penentuan standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana
atas masalah yang rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu
sosial, telah memiliki flesibilitas yang terbangun dengan sendiri di dalamnya
dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sangat berbeda
merupakan salah satu nilai terpenting yang dimilikinya. Pada saat standar
internasional diragukan dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi
perbedaan-perbedaan dalam latar belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi
nasional, maka beberapa orang berpendapat bahwa hal ini akan menjadi
sebuah tantangan yang secara politik tidak dapat diterima terhadap
kedaulatan nasional. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar
internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus
merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang
semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional
tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Penerapan
Standar Internasional
Standar akuntansi
internasional digunakan sebagai hasil dari :
·
Perjanjian internasional atau politis
·
Kepatuhan secara sukarela (atau yang
didorong secara professional)
·
Keputusan oleh badan pembuat standar
akuntansi internasional
Berikut ini tahapan
tahun-tahun ketika perusahaan-perusahaan yang memberikan reaksi pada tekanan
nasional, sosial, politik, dan ekonomi yang terus berkembang akan sulit
memenuhi tuntutan-tuntutan internasional yang rumit dan memakan biaya, yang
dimana terjadi pada tahun-tahun :
·
1959- Jacob Kraayenhof, mitra pendiri
sebuah firma akuntan independen Eropa yang utama, mendorong agar usaha
pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
·
1961- Group d’Etudes, yang terdiri dari
akuntan professional yang berpraktik, didirikan di Eropa untuk memberikan
nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam masalah-masalah yang menyangkut
akuntansi.
·
1966- Kelompok Studi Internasional Akuntan
didirikan oleh institute professional di Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
·
1973- Komite Standar Akuntansi
Internasional (Internasional Accounting Standard Committee-IASC) didirikan.
·
1976- Organisasi untuk Kerja Sama dan
Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Coorporation and
Development-OECD) mengeluarkan Deklarasi Investasi dalam Perusahaan
Multinasional yang berisi panduan untuk “Pengungkapan Informasi”.
·
1977- Federasi Internasional Akuntan
(International Federation of Accounting-IFAC) didirikan.
·
1977- Kelompok Para Ahli yang ditunjuk
oleh Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan
yang terdiri dari empat bagian mengenai Standar Internasional Akuntansi dan
Pelaporan bagi Perusahaan Transnasional.
·
1978- Komisi Masyarakat ropa mengeluarkan
Direktif Keempat sebagai langkah pertama menuju harmonisasi akuntansi Eropa.
·
1981- IASC mendirikan kelompok konsultatif
yang terdiri dari organisasi nonanggota untuk memperluas masukan-masukan dalam
pembuatan standar internasional.
·
1984- Bursa Efek London menyatakan bahwa
pihaknya berharap agar perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya tetapi
tidak didirikan di Inggris atau Irlandia menyesuaikan dengan standar akuntansi
internasional.
·
1987- Organisasi Internasional Komisi
Pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam konferensi tahunannya untuk mendorong
penggunaan standar yang umum dalam praktik akuntansi dan audit.
·
1989- IASC mengeluarkan Draf Eksposure 32
mengenai perbandingan laporan keuangan. Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan diterbitkan aoleh IASC.
·
1995- Dewan IASC dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui
suatu rencana kerja yang penyelesaiannya kemudian berhasil mengeluarkan IAS
yang membentuk satu kelompok inti standar yang komprehensif. Keberhasilan dalam
penyelesaian standar-standar ini memungkinkan Komisi Teknis IOSCO untuk
merekomendasikan pengesahan IAS dalam pengumpulan Modal lintas batas dan
keperluan pencatatan saham di seluruh pasar global.
·
1995- Komisi Eropa mengadopsi sebuah
pendekatan daru dalam harmonisasi akuntansi yang akan memungkinkan penggunaan
IAS oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan pencatatan saham dalam pasar
modal internasional.
·
1996- Komisi Pasar Modal AS (SEC)
mengumumkan bahwa pihaknya mendukung tujuan IASC untuk mengembangkan, secepat
mungkin, standar akuntansi yang dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan
yang dapat digunakan dalam penawaran surat berharga lintas batas.
·
1998- IOSCO menerbitkan laporan “Standar
Pengungkapan Internasional untuk Penawaran Lintas Batas dan Pencatatan Saham
Perdana bagi Emiten Asing”.
·
1999- Forum Internasional untuk
Pengembangan Akuntansi (International Forum on Accountancy Development-IFDA)
bertemu untuk pertama kalinya pada bulan Juni.
·
2000- IOSCO menerima, secara keseluruhan,
seluruh 40 standar inti yang disusun oleh IASC sebagai jawaban atas daftar
keinginan IOSCO tahun 1993.
·
2001- Komisi Eropa mengusulkan sebuah
aturan yang akan mewajibkan seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya
pada suatu pasar yang diregulasi untuk menyusun akun-akun konsolidasi sesuai
dengan IAS selambatnya tahun 2005.
·
2001- Badan Standar Akuntansi Internasional
(Internastiaonal Accounting Standars Board-IASB) menggantikan IASC dan
mengambil alih tanggung jawabnya per tanggal 1 April. Standar IASB
disebut sebagai Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dan termasuk
didalamnya IAS yang dikeluarkan oleh IASC.
·
2002- Parlemen Eropa menyetujui proposal
Komisi Eropa bahwa secara nyata seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya
harus mengikuti standar IASB dimulai selambat-lambatnya tahun 2005 dalam
laporan keuangan konsolidasi. Negara-negara anggota dapat memperluas ketentuan
ini terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan
pencatatan saham dan perusahaan secara individu. Dewan Eropa kemudian
mengadopsi aturan yang memungkinkan hal ini tercapai.
·
2002- IASB dan FASB menandatangani
“Perjanjian Norwalk” yang berisi komitmen bersama terhadap konvergensi standar
akuntansi internasional dan AS.
·
2003- Dewan Eropa menyetujui Direktif EU
Keempat dan Ketujuh yang diamandemen, yang menghapuskan ketidakkonsistenan
antara direktif lama dengan IFRS.
·
2003- IASB menerbitkan IFRS 1 dan revisi
terhadap 15 IAS.
C. Ikhtisar
Organisasi Besar Internasional yang Mendukung Konvergensi Akuntansi
Enam
organisasi yang menentukan standar akuntansi international dan memajukan
penyelarasan akuntansi international, yaitu:
a.
International Accounting Standards
Board (IASB) atau Badan Standar Akuntansi International.
b.
Commision of the European Union (EU)
atau Komisi Uni Eropa.
c.
International Organization of Securities
Commissions (IOSCO) atau Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal.
d.
International Federation of
Accountants (IFAC) atau Federasi Internasional Akuntan.
e.
United Nations Intergovernmental Working
Group of Experts on Standards of Accounting and Reporting (ISAR) atau
Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and
Reporting–ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam
Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and
Development –UNCTAD).
f.
Organization for Economic Cooperation and
Development Working Group on Accounting Standards (OECD Working Group)
atau Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan
Pembangunan Ekonomi.
D. International
Accounting Standards Board (IASB)
International Accounting Standards Board (IASB) adalah Badan penetapan
standar independen untuk sektor pribadi, IASB menjadi wakil dari organisasi
yang ada di sekitar 100 negara dan menjadi pengarah dalam menentukan standar
akuntansi internasional.
Tujuan dari IASB adalah :
Mengembangkan untuk kepentingan publik, seperangkat standar akuntansi yang
berkualitas tinggi, mudah dimengerti, tidak sulit dilaksanakan, dan dapat
diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi yang
menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding atau dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya. Guna
membantu perusahaan di pasar modal dunia dalam membuat keputusan bisnis.
Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar
tersebut yang ketat. Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari
standar-standar yang dibuat. Dimana Untuk membawa konvergensi standar akuntansi
nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan
Internasional kea rah solusi berkualitas tinggi.
Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan
ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap
negara serta Standar Akuntansi International (SAI) dan Standar Pelaporan
Keuangan International (SPKI).
Struktur IASB yang baru :
a. Dewan
Pengawas atau dapat juga dikenal sebagai Badan wali;
b. Badan
Pengurus atau Dewan IASB;
c. Dewan
Penasihat Standar; dan
d. IFRIC
atau Komite interpretasi pelaporan keuangan internasional.
UNI
EROPA (UE)
Uni
Eropa didirikan tahun 1975 dan merupakan hasil dari Pakta Roma, dengan tujuan
menyelaraskan system hokum dan system ekonomi Negara-negara anggotanya. Uni
Eropa kini beranggotakan 27 negara yang diantaranya Australia, Belanda, Belgia,
Bulgaria, Cyprus, Denmark, Estonia, Finlandia, Hongaria, Inggris, Irlandia,
Italia, Jerman, Latvia, Lituania, Luksemburg, Malta, Perancis, Polandia,
Portugis, Rep. Ceko, Rumania, Slowakia, Spanyol, Swedia dan Yunani. Berbeda
debngan IASB, yang dimana tidak memiliki kewenangan untuk mengharuskan
penerapan standar akuntansinya, Komisi Eropa (EC, yang merupakan badan
pengantur Uni Eropa) memiliki kekuasaan penuh untuk menerapkan instruksi
akuntansinya ke seluruh Negara yang menjadi anggotanya.
Tujuan
:
Salah
satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi atau penggabungan pasar keuangan
eropa. Untuk tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah
inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal dengan
menginstruksikan dan memprakarsai:
a.
meningkatkan modal untuk basis UE
b.
menetapkan kerangka hukum bersama dalam
pasar sekuritas dan derevatif
c.
mencapai satu susunan standar akuntansi
bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Pedoman UE yang terpenting dilihat dari sejarah dan isinya
a.
Pedoman ke-4 (1978), berlaku pada akun
perusahaan individu dan berisi aturan untuk laporan keuangan, prasyarat
pengungkapan, dan peraturan valuasi.
b.
Pedoman ke-7 (1983), membahas masalah
laporan keuangan konsolidasi.
c.
Pedoman ke-8 (1984), menerapkan
kualifikasi minimum bagi auditor.
Perubahan modal dalam tingkat EU
Membuat kerangka dasar hokum umum untuk pasar surat berharga dan
derivatif yang terintegrasi. Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk
perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.
E. International
Organization of Securities Commissions (IOSCO)
International Organization of Securities
Commissions-IOSCO adalah Organisasi Internasional Komisi Pasar
Modal, yang dimana dapat disebut juga (International Organization of Securities
Commissions-IOSCO). IOSCO beranggotakan sejumlah badan regulator pasar
modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan anggaran
IOSCO :
Otoritas
pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan pengaturan
pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestic maupun internasional, untuk
mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:
Saling menukarkan
informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong perkembangan
pasar domestik.
Menyatukan
upaya-upaya untuk membuat standar dan pengawasan efektif terhadap transaksi
surat berharga internasional.
Memberikan
bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui penerapan
standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap pelanggaran.
Otoritas pasar modal
memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang
lebih baik, baik pada tingkat domestik maupun internasional, untuk
mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:
Saling menukarkan
informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong perkembangan
pasar domestic.
Menyatukan
upaya-upaya untuk membuat standard an pengawasan efektif terhadap transaksi
surat berharga internasional.
Memberikan
bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui penerapan
standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap pelanggaran.
IOSCO telah bekerja
secara ekstensif dalam pengungkapan internasional dan standar akuntansi
memfasilitasi kemampuan perusahaan memperoleh modal secara efisien melalui
pasar global surat berharga. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi proses
yang dapat digunakan para penerbit saham kelas dunia untuk memperoleh modal
dengan cara yang paling efektif dan efisien pada seluruh pasar modal yang
terdapat permintaan investor. Komite ini bekerja sama dengan IASB, antara lain
dengan memberikan masukan terhadap proyek-proyek IASB.
Tujuan dari IOSCO adalah:
·
Bekerja sama bersama untuk memajukan
peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar yang adil , efisien, dan
baik.
·
Bertukar informasi tentang pengalaman
setiap negara guna memajukan perkembangan pasar domestic.
·
Menyatukan usaha setiap negara untuk
membuat standard an pengawasan yang tepat terhadap transaksi sekuritas di
setiap negara.
F. International
Federation of Accountants (IFAC)
IFAC
merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118
negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977,
dimana misinya adalah untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan
harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi
secara konsisten demi kepentingan umum.
Majelis
IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki seorang perwakilan dari setiap
organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki suatu dewan, yang terdiri dari
para individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih untuk masa 2.5 tahun.
Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya, menetapkan kebijakan IFAC dan
mengawasi operasinya. Administrasi harian dilakukan oleh Sekretariat IFAC yang
berlokasi di New York, yang memiliki staf professional akuntansi dari seluruh
dunia.
Misi IFAC
adalah Memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran
terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan
memajukan kesetiaan terhadap standar profesional berkualitas tinggi, memperluas
konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah kepentingan publik di
mana keahlian profesi tersebut agar lebih relevan.
G. International
Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
ISAR
dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja antar
pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat
khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi nasional bagi
perusahaan. ISAR mewujudkan mandat tersebut melalui pembahasan dan pengesahan
praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan
pendukung awal atas pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru
berpusat pada tata kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran
kecil dan menengah.\
Dengan
cita-cita: memajukan transparansi, reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi
dan pelaporan badan hukum. begitu pun untuk meningkatkan pengungkapan pada
penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan
negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.
Tujuan :
·
Memajukan transparansi, reabilita, dan
keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum.
·
Meningkatkan pengungkapan pada penguasaan
badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang
mengalami transisi ekonomi.
Tujuan tersebut dicapai
melalui :
a.
Proses penelitian terintegrasi
b.
Pembangunan konsensus antar pemerintah
c.
Penyebaran informasi dan kerja sama
teknis.
H. Organization
for Economic Cooperation and Development (OECD)
Organization
for Economic Cooperation and Development (OECD) merupakan organisasi
internasional untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan, yang terdiri atas 30
negara perekonomian pasar (sebagian besar negara industri). Badan pengurus OECD
bernama Dewan OECD dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok
pekerja.
OECD
merupakan organisasi internasional negara-negara industri maju yang
berorientasi ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari
Negara-negara industri maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan
yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi
Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk
melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.
Kegiatan
·
Memajukan pengaturan yang baik di sektor
negara maupun swasta
·
Menjadi penyeimbang bagi badan lain yang
telah membangun kecenderungan untuk melakukan tindakan kontradiktif dengan
keinginan anggotanya.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
A. Tantangan
dan Peluang dalam Analisis Lintas Negara
Analisis
keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sejumlah negara
memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas
pengungkapan, sistem hukum dan undang- undang, sifat dan ruang lingkup risiko
usaha, dan cara untuk menjalankan usaha. Perbedaan ini berarti alat- alat
analisis yang sangat efektif si satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah
lain dan membuat para analis menghadapi tantangan besar untuk memperoleh
informasi yang kredibel.
Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak
kontradiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi
telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di
seluruh dunia. Namun demikian, sejumlah besar perbedaan dalam perbedaan dalam
praktik pelaporan keuangan masih ada. Banyak negara termasuk Cina, Korea,
Republik Ceko, dan Rusia berupaya keras untuk memperbaiki ketersediaan dan
kualitas informasi mengenai perusahaan publik. Demikian pula akses terhadap
informasi yang tersedia bebas dan cukup relevan untuk analisis keuangan telah
meningkat secara dramatis dengan penyebarluasan informasi perusahaan melalui
internet.
Terlepas dari kontradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk
analisis dan penilaian keuangan internasional semakin menurun dan pandangan
analis secara umum masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan
dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek
dan perusahaan- perusahaan untuk menarik investor, dan kegiatan perdagangan
yang meningkat masih terus berlanjut. Secara bersama- sama kekuatan ini
memberikan insentif bagi perusahaan untuk memperbaiki praktik pelaporan
keuangan eksternal mereka.
Globalisasi
dan perbaikan dalam akuntansi dan pengungkapan internasional yang masih
berlanjut mengaburkan perbedaan antara analisis keuangan lintas batas dan dalam
suatu wilayah. Daripada menyeimbangkan pemilihan saham diantara negara- negara
dengan mata uang kuat dan lemah, manajer portofolio semakin memusatkan
perhatian untuk memilih perusahaan yang terbaik di suatu industri tanpa melihat
negara asal. Globalisasi juga berarti analisis yang terlalu domestik menjadi
semakin kurang relevan.
B. Kerangka
Kerja Analisis Bisnis
Palepu,
Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis
dan penilaian usaha dengan menggunakan laporan keuangan. Kerangka dasar
tersebut terdiri empat tahap analisis, yaitu:
1. Analisis
strategi usaha
2. Analisis
Akuntansi
3. Analisis
Keuangan
4. Analisis
Prospektif
Derajat
pentingnya masing- masing tahap tergantung pada tujuan analisis. Kerangka
analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak situasi keputusan, termasuk
analisis surat berharga, analisis kredit, analisis merger dan akuisisi.
1. Analisis
Strategi Bisnis Internasional
Analisis strategi usaha
merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini
memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait
dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengindentifikasikan faktor pendorong laba
dan risiko usaha utama, analisis strategi usaha membantu para analis untuk
membuat peramalan yang lebih realistis. Analisis strategi usaha meliputi
pemeriksaan laporan tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara
dengan staff perusahaan, analis dan profesional keuangan lainnya. Sumber
informasi tambahan seperti World Wide Web, kelompok dagang. Pesaing, konsumen,
reporter, pelobi, regulator, dan pers bisnis menjadi semakin umum. Akurasi,
keandalan, dan relevansi masing- masing jenis informasi yang dikumpulan juga
perlu di evaluasi.
Ketersediaan Informasi
Analisis strategi usaha
sulit dilakukan khususnya di beberapa negara karena kurang andalnya informasi
mengenai perkembangan makroekonomi. Pemerintah negara- negara maju kadang
menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan. Beberapa negara
menunda penerbitan statistik apabila angkanya tidak menggembirakan, atau terkadang
memalsukan angka tersebut.
Demikian halnya dengan
memperoleh informasi industri di banyak negara sangat sulit dan kualitas
informasi yang berbeda- beda dan ketersediaan informasi yang sangat rendah di
banyak negara. Akhir- akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan
pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas
pengungkapan meseka secara sukarela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui
secara global seperti Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
Rekomendasi Untuk Melakukan
Analisis
Keterbatasan data membuat
upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset
tradisional menjadi sulit dilakukan. World Wide Web juga menawarkan akses yang
cepat terhadap informasi yang hingga akhir- akhir ini masih belum tersedia atau
sulit diperoleh. Informasi negara dapat ditemukan dalam “siaran internasional”
yang disebarkan oleh kantor akuntan besar, bank, dan broker.
2. Analisis
Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi
adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan
mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu mengevaluasi kebijakan dan
estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas
akuntansi suatu perusahaan yang harus ditentukan oleh direksi manajemen. Para
manajer diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan
akuntansi, karena mereka yang paling tahu banyak mengenai kondisi operasi dan
keuangan perusahaan mereka. Fleksibilitas dalam pelaporan keuangan merupakan
hal penting karena memungkinkan manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi
yang paling mencerminkan situasi dan keadaan suatu perusahaan. Healy dan rekan
menyarankan proses untuk melakukan evaluasi kualitas akuntansi perusahaan :
1. Indentifikasi
kebijakan akuntansi
2. Analisis
fleksibilitas akuntansi
3. Evaluasi
strategi akuntansi
4. Evaluasi
kualitas pengungkapan
5. Indentifikasi
potensi terjadinya masalah
6. Buat
penyesuaian atas distorsi akuntansi
Tantangan dalam melakukan
analisis akuntansi internasional
1.
Perbedaan antarnegara dalam kualitas
pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas audit. Karakteristik nasional
menyebabkan perbedaan yang mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara
umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup direksi manajemen atas
pelaporan keuangan.
2.
Kesulitan dalam memperoleh informasi yang
diperlukan untuk analisis akuntansi.
3.
Perbedaan antar negara dalam kualitas
pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan audit sangat dramatis. Karakteristik
nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup praktik yang diwajibkan dan
diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup
diskresi manajemen atas pelaporan keuangan.
Saran untuk Para Analis
Para analis harus
sesering mungkin bertemu dengan manajemen untuk mengevaluasi insentif pelaporan
keuangan dan kebijakan akuntansi mereka. Banyak perusahaan di negara berkembang
sangat tertutup dan para manajer mungkin tidak memiliki insentif yang
kuat untuk melakukan pengungkapan yang lengkap dan kredibel.
Akhirnya, teknologi
komunikasi seperti World Wide Web memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
seluruh tahap riset keuangan. Banyak perusahaan dan negara sekarang telah
memiliki situs web yang membuat setiap orang yang tertarik menjadi lebih mudah
untuk memperoleh informasi.
3. Analisis
Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan
adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan
untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan
analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis
keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan
dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu
perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal lain dan atau perbandingan
rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
Analisis arus kas
berfokus pada laporan arus kas yang memberikan informasi mengenai arus kas
masuk dan keluar yang di klasifikasikan menjadi aktiva operasi, investasi, dan
pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non
kas secara periodik untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai kinerja dan
manajemen perusahaan.
Analisis Rasio
Terdapat dua masalah
dalam menganalisis rasio dalam lingkungan internasional. Yang pertama, apakah
perbedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang
signifikan dalam angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara
yang berbeda? Kedua, seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi
persaingan dan ekonomi lokal mempengaruhi interpretasi ukuran akuntansi dan
rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda
disajikan ulang agar tercapai daya banding akuntansi?
Adanya perbedaan besar
antarnegara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan
keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non- akuntansi.
Analisis Arus Kas
Analisis arus kas
memberikan masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Laporan
arus kas sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan
standar akuntansi di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran
yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis
internasional karena tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip
akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran- ukuran berbasis laba. Apabila
laporan arus kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk
menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan
menyesuaikan laba berbasis akrual. Banyak perusahaan tidak mengungkapkan
informasi yang diperlukan untuk membuat penyesuaian tersebut.
Mekanisme untuk
Mengatasinya
Beberapa analis
menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui
secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa
yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di
sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan
yang berlokasi di negara- negara tersebut.
Brown, Soybel, dan
Stickney menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan
perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Algoritma penyajian ulang relatif
sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada
beberapa perbedaan laporan keuangan yang paling material, dimana tersedia cukup
informasi untuk melakukan penyesuaian yang dapat diandalkan.
4. Analisis
Prospektif Internasional
Analisis prospektif
mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis
membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan
strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan
penilaian, analis merubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan.
Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak kegiatan
usaha.
Para pakar dalam
penialaian internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang
melakukan analisis prospektif internasional: “setiap aturan yang telah anda
pelajari di negara asal anda menjadi tidak berlaku diluar negeri”. Fluktuasi
kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan
pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap peramalan dan penilaian internasional.
C. Masalah-Masalah
Lain
Keempat tahap analisis usaha dipengaruhi oleh faktor- faktor berikut ini:
1. Akses
informasi
Informasi mengenai ribuan
perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun
terakhir. Sumber informasi dalam jumlah tak terhitung banyaknya muncul melalui
World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki situs web dan
laporan tahunannya tersedia secara cuma- cuma dari berbagai sumber internet dan
lainnya. Banyak perusahaan juga menjawab permintaan atas laporan tahunan dan
dokumen.
Banyak database komersial
menyediakan akses terhadap data keuangan dan pasar saham ribuan puluhan ribu
perusahaan diseluruh dunia. Perusahaan yang tercakup dalam database komersial
ini umumnya perusahaan besar yang laporan keuangannya menarik perhatian para
pengguna dan investor. Sumber informasi lain yang juga berharga adalah
publikasi pemerintah, organisasi riset ekonomi, organisasi internasional PBB,
organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
2. Ketepatan
waktu informasi
Ketepatan waktu laporan
keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan siaran pers yang
menyangkut laporan akuntansi berbeda- beda di tiap negara. Jangka waktu
pelaporan keuangan dapat di estimasi dengan membandingkan akhir tahun fiskal
sebuah perusahaan dengan tanggal laporan audit. Tanggal terakhir ini dianggap
sebagai tanggal indikasi kapan informasi keuangan perusahaan pertama kali
tersedia untuk masyarakat umum. Tabel rata-rata penundaan tanggal akhir tahun
& tanggal laporan auditor:
Forst mencatat perbedaan
internasional lebih lanjut dalam ketepatan waktu siaran pers yang menyangkut
laba. Ia mendefinisikan jangka waktu sebagai rata- rata jumlah hari antara
akhir tahun fiskal suatu perusahaan dan tanggal siaran pers. Perbedaan dalam
ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pembaca laporan
keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan yang
memiliki lingkungan yang senantiasa berubah- ubah. Agar penilaian yang
dilakukan bermakna, diperlukan penyesuaian terus- menerus atas jumlah yang
dilaporkan, dengan menggunakan alat konvensional ataupun tidak konvensional.
3. Hambatan
bahasa dan terminology
Perbedaan bahasa
antarnegara dapat menimbulkan hambatan informasi bagi para pengguna laporan
kuangan. Kebanyakan perusahaan yang berdomisili di negara- negara yang tidak
menggunakan bahasa inggris menerbitkan laporan tahunannya dalam bahasa negara
asal. Namun demikian, semakin banyak perusahaan yang relatif besar yang berada
di perekonomian maju menyediakan laporan tahunan dalam bahasa inggris.
Secara substansial,
banyak isu substansial yang dihadapi para pengguna laporan keuangan
internasional. Mungkin isu yang paling sulit adalah yang berkaitan dengan mata
uang asing mungkin akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi
internasional selama beberapa waktu. Sebaliknya, masalah yang berkaitan dengan
ketersediaan dan kredibilitas informasi secara perlahan semakin berkurang
karena semakin banyak perusahaan, otoritas berwenang dan bursa efek yang
mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor terhadap informasi yang
tepat waktu dan kredibel.
4. Masalah
mata uang asing
Sebagian besar perusahaan
diseluruh dunia menetapkan dominasi akun keuangan dalam mata uang domisili
nasional mereka dan membuat para analis menghadapi dua permasalahan, yaitu: 1.
Berkaitan dengan kemudahan pembaca, 2. Menyangkut isi informasi. Bagi seorang
pembaca yang terbiasa dengan dolar akan kebingungan apabila dinyatakan dengan
euro. Cara untuk mengatasinya adalah dengan mentranslasikan saldo mata uang
asing kedalam mata uang domestik. Penggunaan kurs untuk mentranslasikan akun-
akun dalam mata uang asing dapat mendistorsikan pola keuangan yang terjadi
dalam mata uang lokal.
Meskipun lebih disukai
untuk melakukan analisis laporan keuangan luar negeri dalam mata uang lokal,
kita lebih menyukai penggunaan kurs tahun terakhir sebagai kurs translasi
kemudahan bagi para pembaca yang lebih menyukai angka dalam mata uang domestik.
Apabila laporan yang
telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam melihat akun-
akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal umum, maka dapat
timbul gambaran sebenarnya mengalami distorsi. Secara khusus, perubahan kurs
valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering kali menghasilkan
nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan peristiwa
yang mendasarinya.
5. Perbedaan
dalam jenis dan format laporan keuangan
Format neraca dan laporan
laba rugi berbeda- beda disetiap negara. Perbedaan klasifikasi secara
internasional juga cukup banyak terjadi. Buku acuan Transactional
Accounting dapat digunakan secara lengkap perlakuan perbedaan klasifikasi
lainnya yang ada di tiap- tiap negara. Meski menyulitkan, perbedaan format
laporan keuangan tidak terlalu penting karena struktur dasar laporan keuangan
cukup mirip diseluruh dunia. Dengan demikian, kebanyakan perbedaan biasanya
dapat direkonsiliasikan dengan sedikit usaha.
D. Analisis
Dan Audit Laporan Keuangan
Dalam
bagian sebelumnya mengenai analisis akuntansi kami menuliskan pentingnya
penilaian kualitas informasi yang ada dalam catatan-catatan perusahann yang
diterbitkan. Pembaca yang bijak harus menilai kecukupan pengukuran akuntansi
yang dipergunakan dan menghilangkan penyimpangan yang disebabkan oleh
penggunaan metode-metode akuntansi yang tidak tepat. Untuk itu sekarang akan
membahas fungsi audit atau pembuktian dan peran yang dimainkannya dalam
analisis laporan keuangan internasional.
Fungsi Pembuktian
Para auditor independen
melakukan fungsi pembuktian dalam laporan keuangan. Sebagai ahli kompeten dari
luar mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh direksi suatu
perusahaan dan kemudian membuktikan relibilitas, kewajaran, dan aspek-aspek
kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan mempertahankan integritas informasi
keuangan tersebut. Selain keputusan dan pengaruh minat masyarakat, audit
independen membawa efisiensi ke dalam proses laporan keuangan. Jika pengguna
informasi keuangan mendapatkan informasinya sendiri dan menguji informasi ini
nomor per nomor dan pengguna demi pengguna, akan menghasilkan sebuah proses
yang memakan biaya yang sangat tinggi . Dalam hal ini, pembagian tanggung jawab
akan sangat berguna.
Laporan Audit
Pembuktian auditor
biasanya disampaikan kepada para pembaca laporan keuangan melalui laporan
audit. Laporan ini mengikuti atau dalam beberapa kasus mendahului laporan
keuangan utama suatu perusahaan yang ada dalam laporan tahunannya.
1. Inggris
Laporan auditor mengungkapkan tanggung jawab direktur perusahaan
dan cangkupan audit, dasar pendapat dan pernyataan pendapat. Neraca, laporan
penghasilan dan catatan-catatan terkait harus dilindungi undang-undangm standar
audit memperluas cakupan ini hingga laporan arus kas. Pendapat auditor harus
menyatakan apakah laporan keuangan memberikan pandangan yang jujur dan wajar
serta bahwa laporan tersebut sesuai dengan persyaratan hukum.
2. Amerika
Serikat
Sebuah
laporan standar 3 paragraf menunjukkan perusahaan dan laporan keuangan utama
yang diaudit (jangkauan) dan menyatakan tanggung jawab direksi dan auditor.
Auditor harus menunjukkan apakah audit tersebut sesuai atau tidak dengan
standar audit yang diterima secara umum. Auditor harus menyatakan pendapat
tentang apakah laporan keuangan tersebut dipresentasikan secara jujur dan
sesuai dengan GAAP dan apakah GAAP tersebut telah diamati sehubungan dengan
laporan-laporan pada tahun-tahun sebelumnya. Jika pendapatanya tidak bisa
dinyatakan maka hal tersebut harus dikemukakan.
3. Swedia
Swedia Companies Act mengharuskan laporan auditor mengenai :
·
Persiapan laporan tahunan sesuai dengan
undang-undang
·
Penggunaan neraca dan laporan penghasilan
·
Proposal yang diajukan mencakup laporan
administrasi untuk penyusunan laba atau defisit yang tidak dialokasikan
·
Penghentian kewajiban dari anggota dewan
direktur dan direktur utama.
4. Jerman
German Commercial
Code menetapkan bahwa laporan auditor berisi penjelasan mengenai proses
dan hasil audit, termasuk laporan direksi, perkiraan perkembangan mendatang,
laporan kesesuaian dengan regulasi dan sebuah laporan yang menjelaskan sistem
manajemen risiko perusahaan. Auditor harus memberikan ringkasan dari isi,
jenis, dan banyaknya audit di Bestaetingungsvmerkm sebuah penilaian hasil
audit, dan pernyataan apakah laporan keuangan dan laporan direksi memberikan
pandangan yang jujur dan wajar atau tidak.
Audit
dan Kredibilitas
Kredibilitas laporan keuangan memiliki beberapa landasan. Landasan-landasan
tersebut meliputi , tapi tidak terbatas pada sumber standar audit
pelaksanaannya dan profesionalisme individu atau kelompok yang melakukan audit.
Mekanisme Penganggulangan
Dengan tidak adanya
harmonisasi standar-standar audit, para analis keuangan harus bisa memahami
sarat-syarat audit yang ada di Negara dengan entitas bisnis di mana laporan
keuangannya sedang benar-benar diteliti. Jika hal ini gagal, keuangannya telah
diaudit oleh firma sudit yang baik dan terkenal karena keahlian professional
dan integritasnya merupakan salah satu pilihan penganggulangan. Jika risikonya
tinggi, misalnya untuk penanam modal institusional, memberikan pendapat kedua
dalam audit oleh sebuah firma audit berkelas internasional merupakan salah satu
pilihannya.
Audit Internal
Audit eksternal yang aman
dari sebuah laporan keuangan suatu entitas adalah sebuah syarat yang diharuskan
untuk mejamin kredibilitas komunikasi manajemen dengan pihak-pihak luar. Namun,
itu saja tidak cukup. Efektivitas sistem control internal suatu perusahaan sama
pentingnya karena sistem tersebut memberikan lebih banyak sistem “periksa dan
perhitungan” yang tepat waktu daripada yang diberikan oleh auditor dari luar
perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi sistem kontrol internal
suatu perusahaan adalah fungsi audit internal. Selain itu pertumbuhan dalam
kebutuhan kontrol perusahaan yang belum pernah ada sebelumnya. Masalah-masalah
keamanan yang melekat dalam sistem informasi terkomputerisasi yang ada saat ini
membuat audit internal yang efektif sebagai sebuah aktivitas yang “wajib”.
KESIMPULAN
Berikut ini kesimpulan
mengenai materi diatas untuk memahami makna istilah perubahan harga (changing
prices), harus dibedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga
spesifik yang dimana keduanya masuk dalam istilah perubahan harga itu.
Selama periode inflasi,
nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan
nilai terkininya yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah
menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih
tinggi.
Upaya harmonisasi
akuntansi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum adanya Komite Standar
Akuntansi Internasional (IASC) didirikan pada tahun 1973. Upaya harmonisasi
akuntansi menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai dengan
berkembangnya globalisasi bisnis internasiional dan pasar surat berharga, serta
meningkatnya pencantuman sahammoleh banyak perusahaan. Standar yang
terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan.
Analisis keuangan lintas
batas mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sejumlah negara memiliki perbedaan
yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum
dan undang- undang, sifat dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk
menjalankan usaha. Perbedaan ini berarti alat- alat analisis yang sangat
efektif si satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah lain dan membuat para
analis menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel.
0 komentar:
Posting Komentar