TUGAS
TULISAN PENGANTAR BISNIS
KELAS 1EB20
1. Aprilia
Rahayu (21212016)
2. Dewi
Sartika (21212962)
3. Firmansyah
J.R (22212989)
4. Insanul
Ikhlas (23212741)
5. Nur
Siti Fatimah (25212473)
Latar
Belakang
Perkembangan bisnis
properti di Indonesia mengalami kenaikan yangsangat tajam pada dekade terakhir
ini.Banyak indikator yang dapat dilihat didalam masyarakat misalnya dengan
banyaknya pembangunan perumahan-perumahan baru termasuk juga apartemen dengan
harga yang relatif lebih murah.Disamping itu komponen penunjang kepemilikan
rumah juga semakin mudah dan menjangkau berbagai lapisan masarakat, misalnya
dengan kucuran kredit rumah yang melimpah. Hampir semua bank besar di indonesia
mempunyai produk kredit kepemilikan rumah dengan berbagai variasi pembiayaan.
Disamping hunian,
perumahan dan apartemen, juga terdapat produk properti berupa gedung
perkantoran dan ruko yang juga tumbuh pesat. Hal ini dapat dilihat pembangunan
gedung-gedung perkantoran baru di kawasan-kawasan bisnis dan pembangunan ruko
di sepanjang jalan-jalan utama di Jakarta. Maka tak mengherankan jika kemudian
bisnis properti ini diminati sebagai bisnis yang menguntungkan.
Pesatnya bisnis
properti ini didorong oleh kebutuhan pokok manusia akan papan, disamping pangan
dan sandang. Dan kebutuhan ini termasuk kebutuhan utama yang secara naluri
harus terpenuhi. Maka, tidaklah wajar bagi seseorang untuk tidak
mengidam-idamkan memuliki rumah hunian sendiri. Disamping itu dalam rangka
keperluan usaha, seseorang atau badan usaha memerlukan tempat yang dapat
digunakan untuk keperluan usahanya, misalnya kantor, ruko ataupun gudang.
Disamping itu, properti juga menjadi alternatif utama untuk berinvestasi. Disamping
harga yang relatif selalu naik dimasa yang akan datang, juga dapat dijadikan
bisnis sewa yang mendatangkan keuntungan pasif.Salah satu sebab mengapa bisnis
properti ini tumbuh pesat, selain tentunya karena kebutukan manusia akan papan,
adalah karena banyak alternatif cara kepemilikan yang semakin mudah. Saat ini
memiliki sebuah rumah atau properti
Pendahuluan
Untuk memenuhi
tugas softskill Pengantar Bisnis yang diberikan oleh Ibu Tiwi selaku pangajar
dan aktikel ini berjudul “Bisnis Properti”. Agar dapat mengerti hal-hal yang
berkaitan mengenai properti. Penulisan artikel ini berguna untuk memberikan
suatu pembelajaran kepada pembaca tentang franchising tersebut. Banyak hal yang
harus di ketahui perkembangan
Frainchising di Indonesia perkembangannya sampai mana dengan membaca
tulisan ini setidaknya dapat menambah pengetahuan yang behubungan dengan bisnis
properti.
Definisi :
Dalam ilmu ekonomi, bisnis
adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy
yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi
kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk
untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik
dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau
kapital yang mereka
berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya
bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya
atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar
kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi,
bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan
pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri
memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis
dapat merujuk pada badan usaha, yaitu
kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau
keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar
tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling
luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia
barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat
masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini
Isi :
Investasi di properti masih jadi pilihan
utama kebanyakan orang, sebab orang beranggapan bahwa itu adalah salah satu
cara terbaik untuk mengembangkan uang. Secara umum investasi properti dianggap
lebih aman daripada jenis investasi lainnya. Sebabnya Anda menguasai atau
mengelola sendiri investasinya, jadi Anda bisa mengendalikan hampir semuanya.
Namun hal itu bukanlah satu-satunya keuntungan berinvesatsi di properti, karena
yang paling menarik sebenarnya dari invesatsi di properti ini memungkinkan Anda
untuk menggunakan uang orang lain untuk mulai berinvestasi.
Kebanyakan produk investasi lain
banyak dipengaruhi oleh faktor luar. Misalnya harga-harga di bursa saham bisa
naik turun dengan cepat bahkan signifikan karena isu atau gossip seputar
politik, kebijakan pemerintah, keamanan negara, kondisi ekonomi, atau seperti
obligasi yang harganya turun saat angka inflasi dan suku bunga naik. Dibandingkan
properti yang walaupun juga terpengaruh faktor luar, namun perubahannya tidak
terlalu cepat, misalnya harga rumah tentunya tidak bisa berubah begitu saja
dalam sehari tetapi butuh tahunan.
Keuntungan Investasi di properti
Dengan berinvestasi ke properti, Anda mempunyai kesempatan untuk mendapatkan
hasil return investasi yang besar. Jika Anda lihat Donald Trump pengusuha
properti dari Amerika atau Ir. Ciputra dari Indonesia, mereka kaya raya dari
bisnis properti. Bank juga memiliki properti, jika kita perhatikan gedung
kantor pusat bertingkat tinggi yang megah, belum lagi puluhan jumlah kantor
cabangnya. Banyak cara untuk berinvestasi ke properti.
Anda bisa memulainya dengan membeli
rumah tinggal, ruko, membangun rumah sewaan, bangunan komersial lainnya atau
tanah kosong. Dari semua pilihan ini, membeli dan menjual rumah sewaan lebih
baik dipilih bagi mereka yang baru akan mulai berinvestasi di properti,
kemudian sedikit-sedikit menabung dari hasil sewa untuk diinvestasikan kembali Jika
Anda perhatikan banyak orang tertarik untuk membuat rumah sewaan, sebab dengan
menjadi induk semang memungkinkan Anda memiliki harta yang bisa Anda kontrol
sendiri, kemudian menjualnya nanti.Kabar baiknya Anda tidak memerlukan uang
banyak untuk memulai investasi
Anda di properti.
Penting sekali memahami mengapa properti seringkali menjadi pilihan utama orang
untuk mengembangkan harta kekayaannya, alasannya bukannya karena properti tidak
berisiko. Seperti investasi lainnya di properti juga mempunyai kendala misalnya
para penyewa yang telat membayar sewa rumah, pindah tanpa memberitahu, bangunan
yang rusak, kesulitan apapun bisa terjadi.
Intinya jika Anda bersedia repot dengan urusan semacam ini, maka investasi di
properti memang untuk Anda. Menggunakan Uang Orang lain “ Other People’s Money
“ Salah satu hal yang paling menarik dari investasi di properti adalah bahwa
sistemnya dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan Anda untuk menggunakan
uang orang lain untuk membiayai investasi Anda. Ini adalah salah satu konsep
terpenting yang membuata rproperti bisa menjadikan Anda bisa lebih kaya
dibandingkan investasi lainnya.
Pada jenis investasi lain maka besarnya jumlah investasinya sangat ditentukan
dari seberapa banyak Anda bersedia dan mampu membayarnya dengan tunai. Jadi
untuk membeli investasi lain Anda barus membayarnya tunai dengan asumsi
menggunakan uang Anda sendiri. Kita ambil saja contohnya investasi di pasar
modal. Untuk membeli saham maka Anda harus membayar tunai seluruhnya dari
kesuluruhan transaksinya, kecuali Anda melakukan margin trading yang sebenarnya
sangat berisiko. Begitu juga investasi di obligasi, reksadana, deposito dan
tabungan di bank, bahka emas dan barang koleksi yangbernilai seni, semuanya
mensyaratkan pembayaran tunai seluruhnya.
Investasi di properti tidak demikian, Anda bisa saja membayar sebesar uang muka
rumahnya sebesar 10% sampai dengan 30% dari harga rumahnya dalam rangka untuk
memiliki barangnya kemudian sisanya bisa dibiayai dari pinjaman ke bank.
Jangankan bank, bahkan developernya sendiripun mau memberikan keringanan
pembayaran cicilan untuk pembayaran uang muka pembelian barangnya.
Kesempatan untuk menggunakan uang orang lain terwujud dalam bentuk pembiayaan
ini disebut dengan istilah leverage, atau kemampuan dalam melipatgandakan
sesuatu. Contohnya, dihari pertama Anda berhasil mendapatkan kredit rumah
dengan pembayaran uang muka sebesar Rp 30 juta, maka dihari itu pula aset tunai
Anda langsung bertambah menjadi Rp 100 juta.
Dengan menggunakan pembiayaan maka investasi rumah bisa berlipat ganda dengan
dua cara. Pertama, semakin banyak uang yang diinvestasikan maka semakin besar
uang orang lain atau pembiayaan yang bisa Anda dapatkan, misalnya dengan uang
Rp 30 juta, maka Anda hanya bisa membeli saham sampai sebesar Rp 30 juta. Namun
dengan jumlah uang yang sama jika diinvestasikan ke dalam properti, maka Anda
bisa membeli rumah seharga Rp 100 juta. Dimana Anda membayar uang muka rumah
sebasar Rp 30 juta, kemudian bank membiayai sisanya sebesar Rp 70 juta,
selanjutnya Anda menjadi pemilik sebuah bangunan seharga Rp 100 juta