Selasa, 25 Desember 2012

TULISAN KE-3


TUGAS TULISAN PENGANTAR BISNIS
KELAS 1EB20



1.   Aprilia Rahayu     (21212016)
2. Dewi Sartika         (21212962)
3. Firmansyah J.R     (22212989)
4. Insanul Ikhlas        (23212741)
5. Nur Siti Fatimah   (25212473)






Kata Pengantar
Pertama-tama kami ucapkan Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pengantar bisnis dengan judul “Bisnis franchise”. Dalam menyelesaikan tugas ini kami cukup mendapatkan kesulitan, tetapi berkat bimbingan, pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya tugas ini dapat terselesaikan dengan baik dan selesai pada waktu yang ditentukan. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tiwi selaku pengajar dan pembimbing kami dalam mata kuliah pengantar bisnis.  Harapan kami sebagau penulis, kiranya tulisan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kami, dan semua yang membaca.

PENDAHULUAN
     Untuk memenuhi tugas softskill Pengantar Bisnis yang diberikan oleh Ibu Tiwi selaku pangajar dan aktikel ini berjudul “Bisnis Secara franchising”. Agar dapat mengerti hal-hal yang berkaitan dengan Franchising. Penulisan artikel ini berguna untuk memberikan suatu pembelajaran kepada pembaca tentang franchising tersebut. Banyak hal yang harus di ketahui perkembangan  Frainchising di Indonesia perkembangannya sampai mana dengan membaca tulisan ini setidaknya dapat menambah pengetahuan yang behubungan dengan Franchising.
Potensi Berbisnis Waralaba di Indonesia
Sebagaimana diuraikankan dimuka, Waralaba sebagai format bisnis mulai di kenal di Indonesia pada awal tahun 1980, dibidang Restoran Siap Saji ( Fast Food Restaurant ), seperti KFC, Pioneer Take out. Sedangkan Franchise (waralaba) generasi pertama yang cenderung disebut lisensi memang telah lebih dahulu dikenal, antara lain seperti; Coca-cola, obat-obatan,dsb.
Perkembangan Waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumaah makan siap saji sangat pesat. Hal ini ini dimungkinkan karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima waralaba ( franchisee ) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master franchise yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan. Dengan mempergunakan sistem piramid atau sistem sel suatu jaringan format bisnis waralaba berekspansi.
Bahkan dari data Deperindag RI, hingga tahun 1997 telah tedaftar sekitar 250 perusahaan penerima Waralaba dimana hampir 70 persennya bergerak di bidang restoran siap saji.
Pesatnya perkembangan Waralaba daerah perkotaan di Indonesia, karena didukung oleh jumlah populasi yang tinggi dan daya beli yang baik, disamping pola makan masyarakat bisnis (middle-up) yang cenderung makan diluar rumah.

 

Bisnis waralaba bisa dijadikan sebagai obat yang ampuh untuk mengatasi persoalan pengangguran di Negara ini. Kenapa tidak, dengan melihat potensi yang terdapat pada bisnis waralaba hal itu sangat mungkin terjadi. Waralaba ternyata bisa mampu menyerap tenaga kerja, risiko bangkrut atau gulung tikar cenderung lebih kecil bila dibandingkan dengan usaha lain, relative lebih simple dan cepat, dan yang terpenting bisnis waralaba ini secara nyata mampu mengubah pola pikir atau mental cukup menjadi seorang pegawai menjadi mental seorang pemilik atau pengusaha. Selain potensinya yang sangat memungkinkan mengatasi persolan pengangguran, bisnis ini juga menawarkan rentang biaya investasi cukup beragam sehingga dapat memberikan opsi pilihan investor.
Pola usaha waralaba tak dapat dibantah akan eksistensinya dan diminati oleh para pengusaha karena mengingat risioko gagal yang sangat kecil, bahkan dijalankan oleh pengusaha pemula sekalipun. Tak dapat diragukan lagi, sebab telah banyak kisah-kisah nyata tentang cerita kesuksesan yang didapatkan pengusaha Waralaba Di Indonesia.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh WALI yaitu sebuah perhimpunan bisnis Waralaba Di Indonesia dan lisensi bahwa pada 2011 saja pemasukan dari usaha waralaba telah mencapai triliunan, sekita 120 T. diperkirakan angka tersebut akan terus bertambah untuk tahun 2012 bisa mencapai 144 T Rupiah. Angka yang sangat fantastis bagi ukuran usaha kecil menengah.
Sekretaris Jenderal Asosiasi pedagang se-Indonesia Ngadiran, menilai banyak perusahaan waralaba yang mendirikan gerainya melanggar peraturan undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang tata kelola kota. Alhasil, simpul kemacetan tiap daerah terus bertambah tiap tahunnya."Coba perhatikan rata-rata mereka berdiri (beropreasi) dekat persimpangan dan perempatan jalan, dan itu pasti menimbulkan kemacetan," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu, 19 September 2012.Pendirian tempat usaha khususnya gerai waralaba seharusnya memperhatikan peraturan penataan kota tiap daerah, sehingga tidak menimbulkan simbul baru kemacetan lalu lintas. Namun yang terjadi, kebanyakan perusahaan tidak mengindahkan hal itu."Biasanya mereka mengakali aturan dengan berbagai macam. Mungkin saja aturannya dibayar, sehingga larangan bisa dilabrak," ujarnya. Semakin banyaknya gerai waralaba yang dibangun tanpa kaidah tata kota, kata dia, menyebabkan peningkatan kesemrawutan dan kemacetan di tiap daerah terus tumbuh tiap harinya. "Harusnya pemerintah tegas menata mereka, jangan asal dikeluarkan saja izinnya," katanya. Khusus wilayah DKI Jakarta, Ngadiran melanjutkan, banyak gerai waralaba yang melanggar peraturan daerah (perda) provinsi DKI Jakarta no 2 tahun 2002 tentang penataan dan pembinaan pasar modern. Ia berharap Pemerintah Provinsi DKI bisa bertindak cepat menertibkan gerai yang berpotensi menimbulkan kemacetan."Gubernurnya tidak bisa melakukan penataan wilayah dengan benar padahal ngakunya dia ahlinya tata kelola kota," ujarnya. Ngadiran menambahkan di samping pendirian yang tidak mengindahkan tata kota, banyak gerai waralaba yang beroperasi hingga 24 jam sehingga mematikan usaha warga sekitar. "Jangan sampai 24 jam, karena itu mematikan usaha warga sekitar," ujarnya. Khusus persoalan ini, Ia berharap pemerintah melakukan revisi terhadap aturan peraturan menteri perdagangan (Permendag) nomor 53 tahun 2008 mengenai izin operasional dan bentuk usaha waralaba yang dijalankan. "Jangan sampai sudah lama berdiri baru dipermasalahkan," ujarnya.Ketua Dewan Pengarah Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali) Amir Karamoy menolak anggapan waralaba mematikan usaha masyarakat sekitar, namun sebaliknya penambahan gerai waralaba berpotensi menambah membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat."Makanya mereka (masyarakat) kerja sama dengan peretail, dan pengelolaannya mereka yang lakukan," katanya.Amir menegaskan, semakin banyaknya masyarakat yang bergabung dengan usaha retail, maka semakin besar potensi dan hasil usaha masyarakat sekitar yang bisa di jual. "Banyak petani dan lainnya yang bisa dijadikan mitra usaha dengan harga lebih baik,
Penutup
     Banyak orang yang membuka bisnis dibidang rawa laba disebabkan lebih cepat sukses dibanding bisnis lainnya. Dan banyak orang indonesia lebih memilih membeli makanan atau minuman ditempat rwa laba tersebut , dikarenakan lebih praktis , cepat penyajiannya dll



DAFTAR PUSTAKA
www.mmionline.net/bisnis-waralaba.php
paroki-teresa.tripod.com/Tonikum_WARALABA1.htm
Koran kompas

TULISAN MINGGU KE-4



TUGAS TULISAN PENGANTAR BISNIS 1
KELAS 1EB20

gunadarma.jpg


1.   Aprilia Rahayu     (21212016)
2. Dewi Sartika         (21212962)
3. Firmansyah J.R     (22212989)
4. Insanul Ikhlas        (23212741)
5. Nur Siti Fatimah   (25212473)






PENDAHULUAN

·         Latar Belakang

       Didalam dunia bisnis saat ini sangatlah berkembang pesat, salah satu contohnya adalah   maraknya kini supermarket yang sering kita sebut dengan Indomaret dan Alfamart. Sebenarnya selain Alfamart dan Indomaret masih banyak pemain minimarket lain. Sebut saja Circle K, Starmart, Yomart, AMPM, dan beberapa nama lainnya (termasuk pemain lokal). Namun, yang tampak di mata masyarakat adalah adu kuat antara Alfamart dan Indomaret. Maklum, kedua merek minimarket ini sangat agresif menggarap pasar hingga ke kawasan perumahan. Saking ketatnya bersaing, mereka seperti tak peduli dengan kedekatan lokasi toko. Dalam radius 10 meter, gampang sekali dijumpai toko Alfamart berhadapan dengan Indomaret. Malahan, di beberapa tempat ada satu gerai Indomaret diapit dua Alfamart. Boleh dikatakan ini  jurus Alfamart untuk menekan Indomaret yang rata-rata gerainya lebih luas dibanding Alfamart.
·         Tujuan Penulisan

       Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan, wawasan untuk mengenal lebih dalam mengenai dunia bisnis saat ini terutama pada Alfamart dan Indomaret saat ini, serta menegetahui apa sebabnya kini banyak Alfamart dan Indomaret saling berdekatan.
·         Pembahasan
     Alfamart . Saat ini sudah mencapai lebih dari 2.779 gerai seperti hendak mengimbangi pertumbuhan jumlah gerai Indomaret- pesaing utamanya yang juga tumbuh pesat.Indomaret pun tak mau kalah set dari Alfamart. Tak puas dengan 3.134 gerainya, tahun ini Indomaret berencana menambah sekitar 900 gerai lagi. Target itu mengalami kenaikan lebih- kurang 250 gerai dibanding tahun 2008 yang penambahan gerainya berkisar 650 toko. “Kami akan teruskan ke Aceh.
     Jadi, tahun ini total gerai kami akan menjadi 4.000 an toko. Kami buka di Palembang dan Bali, “ujar Laurensius Tirta Widjaja, Direktur Pemasaran PT Indomarco Prismatama (IP), pengelola jaringan minimarket Indomaret. Saat ini gerai Indomaret di Bali mencapai 50 toko dan di Medan 42 toko. Lauren mengklaim pihaknya adalah pionir di kedua wilayah itu.Alfamart bertekad meningkatkan porsi waralabanya dari 23 % menjadi 30 %, sehingga member peluang lebih besar pada investor untuk membesarkan Alfamart hingga ke pelosok.
     Dalam hal penentuan lokasi gerai Indomaret, metodenya relative fleksibel. Di Jakarta misalnya, diplot dulu daerah utara, selatan, barat dan timur. Kemudian dipilah lagi per kecamatan dan kabupaten. Nah, di tiap kecamatan dibuka kesempatan pembukaan dua-tiga toko. Bila dalam perkembangannya kinerja gerai-gerai itu bagus, akan ditambah lagi kesempatan pembukaan gerai lainnya. Meningkatkan pola kerja sama waralaba adalah strategi lain yang dilancarkan minimarket untuk ekspansi. Dalam hal ini Alfamart bertekad meningkatkan porsi waralabanya dari 23% menjadi 30%, sehingga memberi peluang lebih besar pada investor untuk membesarkan Alfamart hingga ke pelosok. Adapun Indomaret mengaku hendak meningkatkan inovasi produknya. Salah satunya kini dikembangkan dalah meluncurkan kartu multifungsi. Smart card ini tidak hanya berfungsi untuk belanja, tapi juga untuk membayar tagihan telepon, listrik, cicilan motor dan mobil. Sekadar mengingatkan, saat ini jaringan Indomaret yang menggunakan system waralaba berjumlah 1.300 gerai.
      Perkembangan yang menarik juga bisa dilihat dari sisi merek produk yang dijajakan. Rupanya tak hanya hypermarket yang jeli membuat private label. Pengelola Jaringan minimarket pun mengembangkan private label untuk menambah portofolio produknya dengan harga miring dibanding produk serupa dari merek-merek terkenal.
sumber : awanragil.multiply.com, indocashregister.com

TULISAN BISNIS KE-2


TUGAS TULISAN PENGANTAR BISNIS
KELAS 1EB20

gunadarma.jpg


1.   Aprilia Rahayu     (21212016)
2. Dewi Sartika         (21212962)
3. Firmansyah J.R     (22212989)
4. Insanul Ikhlas        (23212741)
5. Nur Siti Fatimah   (25212473)













Latar Belakang

     Perkembangan bisnis properti di Indonesia mengalami kenaikan yangsangat tajam pada dekade terakhir ini.Banyak indikator yang dapat dilihat didalam masyarakat misalnya dengan banyaknya pembangunan perumahan-perumahan baru termasuk juga apartemen dengan harga yang relatif lebih murah.Disamping itu komponen penunjang kepemilikan rumah juga semakin mudah dan menjangkau berbagai lapisan masarakat, misalnya dengan kucuran kredit rumah yang melimpah. Hampir semua bank besar di indonesia mempunyai produk kredit kepemilikan rumah dengan berbagai variasi pembiayaan.

     Disamping hunian, perumahan dan apartemen, juga terdapat produk properti berupa gedung perkantoran dan ruko yang juga tumbuh pesat. Hal ini dapat dilihat pembangunan gedung-gedung perkantoran baru di kawasan-kawasan bisnis dan pembangunan ruko di sepanjang jalan-jalan utama di Jakarta. Maka tak mengherankan jika kemudian bisnis properti ini diminati sebagai bisnis yang menguntungkan.

     Pesatnya bisnis properti ini didorong oleh kebutuhan pokok manusia akan papan, disamping pangan dan sandang. Dan kebutuhan ini termasuk kebutuhan utama yang secara naluri harus terpenuhi. Maka, tidaklah wajar bagi seseorang untuk tidak mengidam-idamkan memuliki rumah hunian sendiri. Disamping itu dalam rangka keperluan usaha, seseorang atau badan usaha memerlukan tempat yang dapat digunakan untuk keperluan usahanya, misalnya kantor, ruko ataupun gudang. Disamping itu, properti juga menjadi alternatif utama untuk berinvestasi. Disamping harga yang relatif selalu naik dimasa yang akan datang, juga dapat dijadikan bisnis sewa yang mendatangkan keuntungan pasif.Salah satu sebab mengapa bisnis properti ini tumbuh pesat, selain tentunya karena kebutukan manusia akan papan, adalah karena banyak alternatif cara kepemilikan yang semakin mudah. Saat ini memiliki sebuah rumah atau properti











Pendahuluan
     Untuk memenuhi tugas softskill Pengantar Bisnis yang diberikan oleh Ibu Tiwi selaku pangajar dan aktikel ini berjudul “Bisnis Properti”. Agar dapat mengerti hal-hal yang berkaitan mengenai properti. Penulisan artikel ini berguna untuk memberikan suatu pembelajaran kepada pembaca tentang franchising tersebut. Banyak hal yang harus di ketahui perkembangan  Frainchising di Indonesia perkembangannya sampai mana dengan membaca tulisan ini setidaknya dapat menambah pengetahuan yang behubungan dengan bisnis properti.

Definisi :
     Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
     Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
     Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini
Isi :
     Investasi di properti masih jadi pilihan utama kebanyakan orang, sebab orang beranggapan bahwa itu adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan uang. Secara umum investasi properti dianggap lebih aman daripada jenis investasi lainnya. Sebabnya Anda menguasai atau mengelola sendiri investasinya, jadi Anda bisa mengendalikan hampir semuanya. Namun hal itu bukanlah satu-satunya keuntungan berinvesatsi di properti, karena yang paling menarik sebenarnya dari invesatsi di properti ini memungkinkan Anda untuk menggunakan uang orang lain untuk mulai berinvestasi.

     Kebanyakan produk investasi lain banyak dipengaruhi oleh faktor luar. Misalnya harga-harga di bursa saham bisa naik turun dengan cepat bahkan signifikan karena isu atau gossip seputar politik, kebijakan pemerintah, keamanan negara, kondisi ekonomi, atau seperti obligasi yang harganya turun saat angka inflasi dan suku bunga naik. Dibandingkan properti yang walaupun juga terpengaruh faktor luar, namun perubahannya tidak terlalu cepat, misalnya harga rumah tentunya tidak bisa berubah begitu saja dalam sehari tetapi butuh tahunan.

     Keuntungan Investasi di properti Dengan berinvestasi ke properti, Anda mempunyai kesempatan untuk mendapatkan hasil return investasi yang besar. Jika Anda lihat Donald Trump pengusuha properti dari Amerika atau Ir. Ciputra dari Indonesia, mereka kaya raya dari bisnis properti. Bank juga memiliki properti, jika kita perhatikan gedung kantor pusat bertingkat tinggi yang megah, belum lagi puluhan jumlah kantor cabangnya. Banyak cara untuk berinvestasi ke properti.

     Anda bisa memulainya dengan membeli rumah tinggal, ruko, membangun rumah sewaan, bangunan komersial lainnya atau tanah kosong. Dari semua pilihan ini, membeli dan menjual rumah sewaan lebih baik dipilih bagi mereka yang baru akan mulai berinvestasi di properti, kemudian sedikit-sedikit menabung dari hasil sewa untuk diinvestasikan kembali Jika Anda perhatikan banyak orang tertarik untuk membuat rumah sewaan, sebab dengan menjadi induk semang memungkinkan Anda memiliki harta yang bisa Anda kontrol sendiri, kemudian menjualnya nanti.Kabar baiknya Anda tidak memerlukan uang banyak untuk memulai investasi
Anda di properti.

Penting sekali memahami mengapa properti seringkali menjadi pilihan utama orang untuk mengembangkan harta kekayaannya, alasannya bukannya karena properti tidak berisiko. Seperti investasi lainnya di properti juga mempunyai kendala misalnya para penyewa yang telat membayar sewa rumah, pindah tanpa memberitahu, bangunan yang rusak, kesulitan apapun bisa terjadi.

Intinya jika Anda bersedia repot dengan urusan semacam ini, maka investasi di properti memang untuk Anda. Menggunakan Uang Orang lain “ Other People’s Money “ Salah satu hal yang paling menarik dari investasi di properti adalah bahwa sistemnya dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan Anda untuk menggunakan uang orang lain untuk membiayai investasi Anda. Ini adalah salah satu konsep terpenting yang membuata rproperti bisa menjadikan Anda bisa lebih kaya dibandingkan investasi lainnya.

Pada jenis investasi lain maka besarnya jumlah investasinya sangat ditentukan dari seberapa banyak Anda bersedia dan mampu membayarnya dengan tunai. Jadi untuk membeli investasi lain Anda barus membayarnya tunai dengan asumsi menggunakan uang Anda sendiri. Kita ambil saja contohnya investasi di pasar modal. Untuk membeli saham maka Anda harus membayar tunai seluruhnya dari kesuluruhan transaksinya, kecuali Anda melakukan margin trading yang sebenarnya sangat berisiko. Begitu juga investasi di obligasi, reksadana, deposito dan tabungan di bank, bahka emas dan barang koleksi yangbernilai seni, semuanya mensyaratkan pembayaran tunai seluruhnya.

Investasi di properti tidak demikian, Anda bisa saja membayar sebesar uang muka rumahnya sebesar 10% sampai dengan 30% dari harga rumahnya dalam rangka untuk memiliki barangnya kemudian sisanya bisa dibiayai dari pinjaman ke bank. Jangankan bank, bahkan developernya sendiripun mau memberikan keringanan pembayaran cicilan untuk pembayaran uang muka pembelian barangnya.

Kesempatan untuk menggunakan uang orang lain terwujud dalam bentuk pembiayaan ini disebut dengan istilah leverage, atau kemampuan dalam melipatgandakan sesuatu. Contohnya, dihari pertama Anda berhasil mendapatkan kredit rumah dengan pembayaran uang muka sebesar Rp 30 juta, maka dihari itu pula aset tunai Anda langsung bertambah menjadi Rp 100 juta.

Dengan menggunakan pembiayaan maka investasi rumah bisa berlipat ganda dengan dua cara. Pertama, semakin banyak uang yang diinvestasikan maka semakin besar uang orang lain atau pembiayaan yang bisa Anda dapatkan, misalnya dengan uang Rp 30 juta, maka Anda hanya bisa membeli saham sampai sebesar Rp 30 juta. Namun dengan jumlah uang yang sama jika diinvestasikan ke dalam properti, maka Anda bisa membeli rumah seharga Rp 100 juta. Dimana Anda membayar uang muka rumah sebasar Rp 30 juta, kemudian bank membiayai sisanya sebesar Rp 70 juta, selanjutnya Anda menjadi pemilik sebuah bangunan seharga Rp 100 juta