Sabtu, 13 April 2013

TULISAN 1 PEREKONOMIAN INDONESIA



NAMA  : APRILIA RAHAYU
KELAS : 1EB20
NPM    : 21212016
TULISAN 1 PEREKONOMIAN INDONESIA

JUDUL            : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

1.1 PENDAHULUAN.
Untuk memenuhi tugas softskill Perekonomian indonesia yang diberikan oleh Ibu Tiwi selaku pangajar dan aktikel ini berjudul “Pertumbuhan ekonomi indonesia”. Agar mendapat pengetahuan yang lebih tentang perekonomian indonesia. Saya mengangkat artikel ini berguna untuk memberikan suatu pembelajaran dan informasi kepada pembaca tentang pertumbuhan ekonomi diindonesia. Banyak hal yang harus di ketahui perkembangan  pertumbuhan ekonomi indonesia di Indonesia perkembangannya sampai mana dengan membaca tulisan ini setidaknya dapat menambah pengetahuan yang behubungan dengan Perekonomian indonesia.
Artikel ini membahas tentang seberapa majunya perkembangan perekonomian di Indonesia ini, apakah naik atau turunkah persentasenya. Dan di dalam isi artikel ini menjelaskan seberapa persen naik atau turunnya perekonomian menurut Bank Dunia dan Bank Indonesia.

1.2 ISI.
Bank Dunia (World Bank) memperkirakan, walaupun pertumbuhan ekonomi dunia cenderung melemah, ekonomi Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan masih tetap positif, utamanya bila mampu mempertahankan pertumbuhan investasi.
Dalam laporan Triwulanan Perkembangan Ekonomi Indonesia edisi bulan Desember 2012, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,1 persen untuk tahun 2012, sedikit meningkat di tahun 2013 menjadi 6,3 persen. Proyeksi ini mengasumsikan konsumsi domestik dan pertumbuhan investasi masih bertahan kuat, dengan membaiknya pertumbuhan mitra dagang utama Indonesia secara bertahap yang juga sedikit mendorong pemulihan ekspor.      

“Outlok ekonomi dunia masih dibayangi ketidakpastian dan rentan terhadap tekanan-tekanan, jadi ini bukan waktu untuk berpuas diri,” kata Stefan Koeberle, World Bank Country Director untuk Indonesia sebagaimana diublikasikan World Bank hari ini.
Bank Dunia mengingatkan, hasil dari negosiasi “jurang fiskal” di AS, perkembangan di zona Euro, dan juga berlanjutnya perlambatan ekonomi China, dapat mempengaruhi proyeksi pertumbuhan. Terlebih, pertumbuhan investasi dalam negeri – yang telah berperan penting terhadap kuatnya kinerja ekonomi Indonesia belakangan ini – juga menghadapi sejumlah risiko.
Investasi kini mencapai sepertiga dari seluruh belanja barang-barang dan jasa Indonesia, meningkat 10 persen tahun-ke-tahun pada kuartal ketiga dan memberikan dorongan hampir 40 persen terhadap pertumbuhan PDB yang kuat dalam kuartal ketiga sebesar 6,2 persen tahun-ke-tahun. Namun Bank Dunia mengingatkan melemahkan harga komoditas ekspor di pasaran dunia, disamping munculnya sejumlah aturan yang dinilai dapat membawa dampak negatif terhadap sentimen investor, yang masih rapuh secara global.
“Kerangka kebijakan yang kuat adalah kunci untuk memfasilitasi investor untuk dapat membuat perencanaan ke depan dan menjaga kepercayaan terhadap masa depan yang mendorong investasi,” ujar Ndiamé Diop, World Bank Lead Economist and Economic Advisor untuk Indonesia.
Di sisi fiskal, Bank Dunia memproyeksikan defisit 2012 sebesar 2,5 persen, sedikit lebih tinggi dari target APBN-P Pemerintah sebesar 2,2 persen dari PDB. Pertumbuhan pendapatan telah melambat tetapi pengeluaran belanja modal dan material masih di bawah target, meskipun tumbuh kuat secara nominal. Namun Bank Dunia mengingatkan semakin meningkatnya subsidi energ yang bisa mempengaruhi defisit Indonesia.
Laporan triwulanan Bank Dunia juga menyoroti penetapan upah minimum yang dinilai rumit dan penuh perdebatan.  “Menimbang pentingnya upah minimum itu bagi kesejahteraan pekerja, dan secara potensial, bagi pertumbuhan ekonomi, proses negosiasi upah minimum dapat diperbaiki melalui pendekatan yang lebih menyeluruh, teknis dan inklusif dalam  proses tawar-menawar di pasar tenaga kerja, dengan memastikan bahwa seluruh pemangku kepentingan, termasuk pekerja sektor informal, telah terwakili,” saran Bank Dunia.           

Laporan Triwulanan Desember ini juga membahas tantangan-tantangan pembangunan jangka menengah yang dihadapi oleh Indonesia, dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemajuannya. Sebagai contoh, bagaimana semakin meningkatkan penyediaan dan akses layanan publik di seluruh Indonesia, mengatasi ketidak merataan kemajuan dalam penyediaan layanan infrastruktur, kesehatan dan pendidikan, seperti terlihat pada Sensus Infrastruktur Desa yang baru dilakukan. Pentingnya kesiapan menghadapi risiko bencana alam juga dibicarakan pada laporan. Sebagai contoh, keberhasilan upaya pemulihan pasca bencana alam yang besar di Sumatra dan Jawa telah memberikan contoh bagaimana membangun ketahanan terhadap risiko-risiko bencana, termasuk risiko musibah banjir di Jakarta. Sedangkan, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai tujuh persen pada 2013 didukung peningkatan investasi dan produktifitas pertanian.     
Demikian pernyataan Kepala Biro Kebijakan Moneter BI Sugeng di Jakarta, Rabu saat menjelaskan isi Laporan Perekonomian Indonesia 2010 yang diterbitkan Bank Indonesia.
BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat dari tahun ini 6,0-6,5 persen, tahun 2012 6,1-6,6 persen, tahun 2013 6,2-7,1 persen, tahun 2014 6,3-7,3 persen, dan tahun 2015 6,5-7,5 persen.     
Namun, pertumbuhan yang tinggi itu, lanjut Sugeng, harus diikuti dengan pengurangan ketergantungan terhadap komponen impor sehingga inflasi yang mengikuti pertumbuhan itu tidak meninggi.    

"Biasanya kalau ekonomi tinggi, inflasi juga tinggi dan itu biasanya karena impor tinggi. Jadi syaratnya sisi suplai harus bisa merespon dengan perbaikan infrastruktur dan peningkatan produktifitas sehingga inflasi tetap rendah," katanya.                       

Menurut Sugeng, selama neraca pembayaran masih surplus, maka perekonomian Indonesia belum akan terlalu panas atau overheating karena jumlah barang impor masih lebih kecil dibanding ekspor. BI memperkirakan inflasi pada 2011 antara 4-6 persen, tahun 2012 dan 2013 3,5-5,5 persen, tahun 2014 sebesar 3-5 persen dan tahun 2015 2,5-4,5 persen.     Untuk ekspor, BI memperkirakan akan tumbuh dari 7,9 - 8,4 persen pada 2011, 8,1 - 8,6 persen pada 2012, 8,2 - 9,1 persen pada 2013, 8,3 - 9,3 persen pada 2014 dan 8,6 - 9,6 pada 2015.Sementara untuk impor pada 2011 tumbuh berkisar 9,2 - 9,7 persen, 2012 sebesar 9,8 - 10,3 persen, 2013 sebesar 9,5 - 10,4 persen, 2014 sebesar 10,7 - 11,7 persen dan 2015 sebesar 9,8 - 10,8 persen. Sugeng menambahkan khusus pada tahun ini, arus modal asing atau capital inflows akan tetap besar dengan perkiraan yang masuk di instrumen portofolio sebesar 15,2 miliar dolar AS atau lebih besar dibanding tahun lalu 9,7 miliar dolar AS.       

"Perkiraan kami tren capital inflows akan terus bergerak naik. Namun bukan saja yang ke portofolio tetapi juga yang ke investasi langsung atau foreign direct investment yang akan naik dari 2,6 miliar dolar AS tahun lalu menjadi 9,8 miliar dolar AS," katanya.        

Sementara jika Indonesia berhasil mencapai investment grade, BI memperkirakan investasi jangka menengah akan semakin tinggi dengan pertumbuhan antara 12,2 - 13,2 persen pada 2015
1.3 PENUTUP.
Bank Dunia (World Bank) memperkirakan, walaupun pertumbuhan ekonomi dunia cenderung melemah, dikarenakan pada tahun 2013 diperkirakan masih tetap positif, utamanya bila mampu mempertahankan pertumbuhan investasi. Kini
Investasi Indonesia mencapai sepertiga dari seluruh belanja barang-barang dan jasa Indonesia, meningkat 10 persen tahun-ke-tahun pada kuartal ketiga dan memberikan dorongan hampir 40 persen terhadap pertumbuhan PDB yang kuat dalam kuartal ketiga sebesar 6,2 persen tahun-ke-tahun. Jika Indonesia berhasil mencapai investment grade, BI memperkirakan investasi jangka menengah akan semakin tinggi.


DAFTAR PUSTAKA
·       http://setkab.go.id/berita-6988-bank-dunia-perkirakan-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-2013-capai-63-persen.html
·     https://www.google.com/search?hl=id&client=firefox-a&hs=xQa&rls=org.mozilla:en-US:official&q=perkembangan+perekonomian+indonesia+tahun+2013&spell=1&sa=X&ei=NwZHUfaJLsb9rAe9zYHIAg&ved=0CCoQvwUoAA

0 komentar:

Posting Komentar